Sangatta (ANTARA) - Komunitas pencinta lingkungan yang diinisiasi gerakan ekonomi kreatif (Gekraf) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), melakukan penebaran eco enzyme (cairan alami hasil fermentasi sampah organik) yang merupakan hasil limbah di pasar induk Kecamatan Sangatta Utara.
“Enzyme merupakan bakteri baik, jadi ketika kita tabur, bakteri itu akan melawan bakteri jahat yang menjadi penyebab bau tak sedap dan penyebab penyakit,” kata Ketua Gekraf Kutim Efendi Rustam Lubis, di Sangatta, Kamis.
Dia menjelaskan kegiatan penebaran eco enzyme di pasar induk Kecamatan Sangatta Utara, didasari dari kepedulian bersama seluruh pecinta lingkungan di Kutim. Ada lebih dari 10 komunitas yang tergabung dalam gerakan ini.
Menurutnya penebaran eco enzyme bukan hanya di lingkungan pasar induk Sangatta Utara saja, tetapi juga dilakukan di beberapa tempat lainnya.
Efendi mengemukakan di daerah-daerah jawa hampir tiap bulan mereka menyebarkan eco enzyme di drainase yang terlihat kotor.
"Kami juga akan melakukan gerakan ini pada berbagai tempat publik lainnya di Sangatta,” katanya.
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengapresiasi gerakan penebaran eco enzyme oleh Komunitas pencinta lingkungan bersama Gekraf Kutim. Hal tersebut sangat membantu pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan sehat dan bersih.
“Ini luar biasa, inovasi yang cukup membantu masyarakat Kutim agar bisa lebih sehat. Karena salah satu penyebab penyakit, berasal dari kondisi yang kotor,” katanya.
Kasmidi mendorong pengadaan wadah pembuatan eco enzyme, sebagai wujud nyata dukungan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
“Kami dari pemerintah akan membantu untuk pengadaan drum melalui UPT Pasar Induk. Bahan bakunya ada di sini, jadi nanti tinggal diproduksi saja lagi,” katanya.
Dia berharap gerakan-gerakan seperti ini akan terus tumbuh dan berkembang, serta terus berkolaborasi bersama pemerintah. Sehingga dapat memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat Kutim.