Nunukan (ANTARA Kaltim) - Tenaga guru di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia mengakui masih terkendala menerapkan kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar (PBM) akibat belum adanya pelatihan pada tingkat SMA dan SMK.
Kepala SMA Negeri 1 Nunukan Selatan, Husin Manu di Nunukan, Kamis mengungkapkan setelah dimulainya tahun ajaran baru 2014-2015 guru-guru di sekolahnya masih kebingungan menerapkan kurikulum 2013 khususnya yang terkait dengan peminatan dan lintas minat.
Kendala lainnya, lanjut dia, belum adanya ketersediaan buku-buku pelajaran yang berkaitan dengan kurikulum tersebut meskipun telah memiliki anggaran untuk pengadaan buku yang dibutuhkan.
Husin Manu mengemukakan, masalah kebutuhan buku-buku pelajaran yang dimaksudkan telah mempertanyakan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan namun jawabannya pengadaannya masih dalam proses lelang.
"Jadi kami mengalami kendala untuk menerapkan kurikulum 2013 akibat belum adanya pelatihan dan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan. Ini yang menjadi persoalan," tandas Kepala SMA Negeri 1 Nunukan Selatan ini.
Selama ini, tekan dia, pihaknya masih meraba-raba mengenai materi yang akan diajarkan kepada anak didiknya sehingga menilai persiapan pemerintah untuk menjalankan kurikulum tersebut belum matang.
Untuk sementara materi yang diajarkan kepada anak didiknya selama dua pekan tahun ajaran baru ini hanya menyesuaikan dengan berupaya mencari materi melalui internet, kata dia.
Dari 37 tenaga guru di SMA Negeri 1 Nunukan Selatan, sebut Husin Manu, baru lima orang yang telah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 itupun masih sebatas pengenalan atau sosialisasi saja.
Husin Manu mengatakan, sesuai petunjuk teknis pelaksanaan kurikulum 2013 baru dapat diterapkan pada kelas X dan XI.
Ia juga memperkirakan, kurikulum 2013 tidak dapat bertahan lama sekaitan dengan masih banyaknya kelemahan-kelemahan yang dialami sekolah-sekolah khususnya di pedesaan seperti di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di daerah itu. (*)
Tenaga Guru Diperbatasan Terkendala Terapkan Kurikulum 2013
Kamis, 17 Juli 2014 21:43 WIB
Jadi kami mengalami kendala untuk menerapkan kurikulum 2013 akibat belum adanya pelatihan dan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan. Ini yang menjadi persoalan,"