Samarinda (ANTARA Kaltim) - Aliran listrik di sebagian wilayah Kota Samarinda, hingga Selasa malam sekitar pukul 20.00 Wita malam masih terputus.
"Hingga malam ini, aliran listrik di wilayah Samarinda Seberang masih terputus. Padahal, aliran listrik padam sejak Selasa dini hari sekitar pukul 03.00 Wita sehingga sudah sekitar 17 jam listrik di rumah saya tidak menyala," ungkap seorang warga Samarinda Seberang, Beny, Selasa malam.
Pemadaman listrik itu, lanjut Beny, berlangsung tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu sehingga warga tidak memiliki persiapan.
"Selama ini listrik sering padam tetapi kali ini yang paling parah sebab berlangsung cukup lama apalagi di tengah warga yang sedang mempersiapkan makan sahur dan hingga berbuka puasa pun aliran listrik masih tetap padam. Kami baru tahu penyebabnya pada Selasa sore dari warga lainnya. Katanya, ada kabel yang melintas di atas Sungai Mahakam yang terputus akibat ditabrak ponton," ujar Beny.
Ia berharap agar PLN segera memperbaiki jaringan listrik yang terputus sehingga warga bisa kembali menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
"Kami berharap, malam ini aliran listrik sudah bisa kembali menyala sehingga kami bisa menjalankan ibadah puasa tidak dalam kondisi gelap," ujarnya.
Warga lainnya, Herman, mengaku, aliran listrik yang sempat padam sejak Senin malam (7/7) sekitar pukul 24.00 Wita akhirnya kembali menyala pada Selasa petang sekitar pukul 18.15 Wita.
"Beberapa wilayah sudah menyala sejak Selasa sore dan di kawasan rumah saya di Kelurahan Sambutan baru menyala sekitar pukul 18. 15 Wita. Namun, kami tetap khawatir aliran listrik akan padam kembali sebab selama Ramadhan ini memang sering terjadi pemadaman," ungkap Herman.
Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) Manager Areal PLN Samarinda Achmad Syaifuddin, membenarkan terjadinya "black out" pada Sistem Mahakam yang menyebabkan aliran listrik di tiga kota di Kaltim yakni Samarinda, Balikpapan dan Kutai Kartanegra terputus.
"Kabel yang melintang di Sungai Mahakam dari PLTD Tengkawang menuju Harapan Baru yang merupakan bagian interkoneksi pada Sistem Mahakam, Selasa dini hari terputus akibat ditabrak sebuah ponton yang mengangkut craine," ungkap Achmad Syaifuddin.
Kabel yang terputus tersebut, kata Achmad Syaifuddin, berkapasitas 150 kilo volt yang mensuplai kebutuhan listrik di tiga kota yang masuk dalam Sistem Mahakam.
"Ada dua `line` kabel yang terputus akibat ditabrak ponton. Saat ini kami masih berkonsentrasi menormalkan jaringan dengan melakukan penyambungan sementara dan kami berharap sebelum buka puasa hari ini, aliran listrik sudah bisa tersambung," katanya, Selasa siang.
"Secara normal, penyambungan kabel yang terputus itu bisa memakan waktu dua hingga tiga hari, tapi kami upayakan melakukan penyambungan sementara agar aliran listrik ke pelanggan secepatnya bisa menyala. Kami juga belum bisa menghitung kerugian atas kejadian ini sebab masih berkonsentrasi melakukan perbaikan," ujar Achmad Syaifuddin.