Ujoh Bilang, (Antaranews Kaltim) - Semua kampung di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur telah menerima bantuan keuangan dari Pemkab setempat, bahkan telah menyerap untuk renovasi rumah tidak layak huni dan sarana prasarana air bersih.
"Total bantuan keuangan (bankeu) yang diberikan Pemkab Mahulu kepada 50 kampung tahun ini mencapai Rp15 miliar," ujar Koordinator Tenaga Teknis Program Gerakan Pembangunan Masyarakat Adil dan Sejahtera (Gerbangmas) Kabupaten Mahulu, Beny Arianto di Ujoh Bilang, Minggu.
Bila dibagi rata, maka bankeu senilai itu akan sampai ke pemerintah kampung rata-rata Rp300 juta, namun dalam pemberian ini tidak bisa dibagi rata melainkan alokasinya dilihat berdasarkan empat katagori.
Empat katagori itu adalah berdasarkan sedikit atau banyaknya jumlah penduduk, jumlah warga kemiskinan, luas kampung dan berdasarkan tingkat kesulitan geografis menuju ke kampung.
Berdasarkan perhitungan itu, maka kampung yang memperoleh bankeu terbanyak adalah Kampung Ujoh Bilang di Kecamatan Long Bagun menerima Rp408,66 juta karena selain jumlah penduduk paling banyak juga karena kampungnya paling luas.
Sedangkan kampung yang paling sedikit menerima bankeu adalah Wana Pariq di Kecamatan Long Hubung yakni senilai Rp273,93 juta karena di kampung itu jumlah penduduknya paling sedikit dan wilayahnya juga kecil.
Bankeu, lanjut Beny, peruntukannya hanya untuk dua kegiatan yakni untuk renovasi rumah tidak layak huni menjadi layak huni, kemudian untuk pemenuhan sarana dan prasarana air bersih untuk menunjang kualitas hidup masyarakat.
Dalam menetapkan dua kegiatan tersebut, kata Beny, tentu disesuaikan dengan hasil musyawarah dengan masyarakat karena dalam musyawarah akan disepakati warga mana saja yang miskin dan yang berhak mendapat manfaat dari program itu.
Begitu pula dengan kegiatan sarana dan prasarana air bersih, secara teknis tentang pola yang digunakan untuk memperoleh sumber air, tentu disesuaikan dengan kondisi di kampung masing-masing.
"Bankeu dicairkan dalam dua tahap yakni tahap pertama 40 persen dan tahap kedua 60 persen. Saat ini semua kampung sudah menyerap bankeu yang tahap pertama sementara hanya beberapa kampung yang sedang menyerap tahap dua, namun kami targetkan sebelum Desember semua kampung berhasil menyerap bankeu tahap dua," ucap Beny.