Penajam Paser Utara (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, meminta tambahan jatah atau kuota bahan bakar minyak (BBM) terutama jenis pertalite dari Pertamina untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama arus mudik dan arus balik Lebaran 22024.
"Jatah di setiap SPBU dan APMS untuk jenis pertalite ditambah dua kali lipat per hari," jelas Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKMperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara Margono Hadi Sutanto di Penajam, Selasa.
Penambahan kuota BBM, khususnya pertalite berdasarkan hasil rapat bersama pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) serta Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) bahwa kendaraan yang melintas di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara lebih banyak menggunakan pertalite,
Jatah harian pertalite di SPBU kilometer sembilan Kecamatan Penajam yang rata-rata 16 kiloliter, ditambah menjadi 32 kiloliter.
SPBU kilometer sembilan bisa melayani pembeli BBM selama empat sampai enam jam dengan persediaan 16 ton per hari, sehingga dengan tambahan 16 ton lagi bisa melayani hingga delapan sampai 12 jam.
Penambahan kuota pertalite hingga 100 persen itu, menurut dia, akan mencukupi kebutuhan konsumen selama arus mudik hingga arus balik Lebaran 2024.
Selain SPBU di kilometer sembilan, Dinas KUKMperindag Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan menambah jatah BBM, terutama pertalite di SPBU kilometer satu serta enam APMS.
"Dengan tambahan kuota pertalite hingga 100 persen itu, kami pastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama arus mudik hingga arus balik.
Kami juga menambah kuota BBM jenis solar dan pertamax, karena banyak masyarakat yang juga menggunakan kedua jenis bahan bakar itu," katanya.
Saat arus mudik dan arus balik Lebaran bakal ramai kendaraan melintasi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, karena daerah yang dikenal dengan julukan Benuo Taka itu merupakan bagian jalan lintas Kalimantan.
"Wilayah ini selalu dilewati saat arus mudik dan arus balik Lebaran oleh pengguna jalan dari berbagai daerah karena merupakan bagian jalur Kalimantan," demikian Margono Hadi Susanto.(Adv)