Samarinda (ANTARA Kaltim) – Kaltim tergolong beruntung. Setelah delapan provinsi lain berkali-kali mengajukan permohonan pembangunan Trans Studio di daerahnya dan belum terealisasi. Kaltim hanya butuh 2 kali pengajuan, langsung ditanggapi positif Trans Corp. demikian penggalan sambutan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Saat membuka rapat di kantor Gubernur Lantai Dua Gedung Tepian 1, Selasa (25/6) kemarin.
Pembangunan Trans Studio merupakan kerja sama Trans Corp dengan Perusahaan Daerah (Perusda) Melati Bhakti Satya (MBS), Pemprov (Pemerintah Provinsi), Pemkot (Pemerintah Kota), DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi, DPRD Kota, dan Pemkot Samarinda. Nusyirwan Ismail, Wakil Walikota mencanangkan pembangunan Trans Studio harus melalui prosedur tata Kota dan UUD tentang pembangunan infrastruktur.
Layaknya Jakarta, Bandung dan Makasar, gedung Trans Studio ini rencananya akan dibangun dipusat kota yang gampang dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Nantinya gedung ini akan dinamakan Trans Studio Mall Samarinda. Pasalnya, selain wahana permainan indoor Theme Park, sekaligus menyediakan sarana pusat perbelanjaan (Mall) dan hotel.
“Wisatawan dan Investor dengan sendirinya akan berkunjung ketempat yang ramai. Ini merupakan langkah baik bagi kemajuan Ibu Kota kaltim yakni Samarinda, saya selaku wakil kepala daerah akan mem-backup penuh tentang pembangunan Trans Studio ini. Pemkot akan terus melakukan diskusi kepada semua pihak terkait dengan pembangunan wahana hiburan ini.†Kata Nusyirwan.
Proses pembangunan tersebut sudah dalam persiapan pengukuran lahan. Rencananya pembangunan Trans Studio tetap mengambil tempat di eks lahan Lamin Indah Jalan Bhayangkara Samarinda, yang merupakan lahan milik Pemprov Kaltim.
Perusda MBS sendiri dalam rapat tersebut hanya memaparkan bentuk fisik daripada Trans Studio itu sendiri. Seperti, jumlah lantai yang akan dibangun, dimana letak wahana permainan, letak tempat parkir, dan sejumlah pertokoan lainnya.
“Saya melihat Trans Studio merupakan wahana permainan yang paling diminati dikota-kota metropolitan seperti Jakarta dan bandung. Ini merupakan langkah tepat, jika pemerintah Provinsi Kaltim berani mengambil langkah pembangunan wahana sejenis. Kehadiran Trans Studio digadang-gadang mampu menarik investor dalam memicu pertumbuhan ekonomi Kaltim agar berjalan kian pesat. †Kata Direktur Perusda MBS Sabri Ramdhany.
Anggota DPRD Provinsi kaltim Komisi II yakni H Rusman ya’qub, S.Pd, M.Si memaparkan. Informasi terkait kerjasama Trans Studio dan Provinsi kaltim harus segera membahas mengenai kelanjutan pembangunan infrastruktur. Ia, meminta pihak Trans Corp segera mengadakan rapat dengan DPRD Provinsi mengenai infrastruktur.
“Pembahasan tadi (kemarin) hanya sebatas prototype pengenalan bangunan dan pemaparan lokasi saja, belum terlalu spesifik. Saya mau pihak mereka membahas pembangunan ini dari segala arah baik positif dan negativnya. Seperti akses jalan, bagaimana jika bangunan ini sudah berdiri?
Apakah solusi terbaik jika ada kemacetan? Belum lagi masalah pedagang dan produk lokal. Apakah mereka punya hak untuk turut ambil serta dalam program pembangunan wahana ini. Investor jangan hanya mau menang sendiri. Masyarakat juga harus diperhatikan dong.†Kata Rusman.
DPRD Provinsi Kaltim juga mengatakan. Jika nanti pembangunan Trans Studio ini positif dilaksanakan, baiknya di berikan ke pihak ke-3 saja (Melalui Lelang).
Pembangunan sarana seperti ini tentunya akan menelan biaya yang cukup besar. Jadi tidak boleh ada penunjukan langsung siapa investor yang berhak membangun sarana ini. Lelang juga harus dilakukan secara terbuka, sehingga pihak lain juga bisa ikut handil dalam pembangunan ini. DPRD Provinsi setidaknya menargetkan minimal ada lima perusahaan yang ikut lelang, tentu saja dengan spesifikasi khusus. Paling tidak perusahaan tersebut harus memiliki pengalaman dalam infrastruktur hotel dan mall.
“Rapat ini masih jauh dari bicara pembangunan secara fisik, kita sendiri belum sempat mendiskusikan akses masuk ke Trans Studio tersebut. Seperti kita ketahui bersama Trans Studio akan dibangun di Jalan Bhayangkara, disitu sudah ada Hotel Mesra dan Mall Plaza Mulia.
Belum lagi itu merupakan jalan poros kota yang rawan macet, terlebih ketika akhir pekan. Saya sendiri optimis pembangunan ini akan berlangsung, namun ada beberapa hal ini yang perlu kita kaji lebih jauh lagi.†Kata H.M. Syahrun, HS selaku Ketua DPRD Provinsi Kaltim yang turut hadir dalam rapat tersebut. (Humas DPRD Kaltim/sto/dhi)