Samarinda (ANTARA) -
Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menyiapkan layanan pemakaman gratis kepada warga dengan menyediakan lahan baru sebagai alternatif dari pemakaman muslimin di Jalan Abul Hasan yang saat ini sudah penuh.
"Artinya untuk pemakaman yang dipersiapkan ini semua gratis dan untuk biaya operasional semua ditanggung APBD," ujar Wali Kota Samarinda Andi Harun di Samarinda, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa lahan baru tersebut merupakan hibah dari Said Amin, seorang warga yang bersedia menghibahkan tanah seluas 21 hektare di Jalan Poros Samarinda-Bontang kepada Pemkot Samarinda untuk kepentingan publik.
Andi Harun menjelaskan bahwa lahan tersebut saat ini sedang dalam proses pengurusan sertifikat di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Samarinda setelah berita acara penyerahan naskah hibah selesai dibuat oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Samarinda.
"Kami telah melakukan persiapan awal pembangunan lahan pemakaman berbasis kawasan sejak tahun lalu dengan membangun jembatan penghubung. Tahun ini, pemerintah kota akan memulai membangun klaster kelas pemakaman," ucapnya.
Pemkot Samarinda berencana mengundang semua organisasi perangkat daerah (OPD) teknis untuk membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan pemakaman di wilayah secara paralel di berbagai kawasan.
Ia mengungkapkan bahwa penyediaan lahan pemakaman baru merupakan salah satu problem penataan kota yang menjadi prioritas pemerintah kota.
Hal itu mengingat keterbatasan lahan pemakaman muslimin di Jalan Abul Hasan yang telah ditutup berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Timur.
"Kita tahu bahwa yang selama ini menjadi pemakaman utama bagi warga Samarinda adalah kuburan muslimin yang ada di Jalan Abul Hasan. Pelayanan pemakaman ditutup karena sudah sangat penuh dan telah dipertimbangkan berdasarkan hukum syar'i," ucapnya.
Ia menekankan bahwa pemerintah kota harus menyediakan pemakaman berbasis kawasan yang bisa mengakomodasi kepentingan pemakaman bagi warga yang meninggal dengan mempertimbangkan perkembangan pertambahan jumlah populasi.
"Kita tidak hanya menyediakan lahan pemakaman di satu tempat, tetapi di berbagai tempat. Setidaknya kita butuh lahan pemakaman di Kecamatan Samarinda Seberang, Palaran, Samarinda Utara, Sungai Kunjang, dan Sambutan," katanya.
Andi Harun juga mengatakan bahwa pemerintah kota juga mengajak Real Estate Indonesia (REI) sebagai organisasi pengembang perumahan di kota Samarinda agar terlibat dalam penyediaan lahan dan pembangunan pemakaman yang berbasis kawasan.
"Kami bersama-sama juga harus mencari solusi karena ini bagian dari program penataan kota," katanya.