Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 250 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan reporter pemula akan mengikuti pelatihan jurnalistik radio selama dua hari yang digelar Yayasan Antara Corong Kaltim, yakni mulai tanggal 3 hingga 4 Mei 2014 di Samarinda.
“Terdapat sembilan pembicara yang akan mengupas materinya masing-masing dalam pelatihan tersebut. Kami harapkan pelatihan ini bisa bermanfaat dalam upaya meningkatkan sumberdaya manusia bidang jurnalistik,†kata Ketua Panitia Najib Muhammad di Samarinda, Jumat.
Sembilan pemateri itu adalah Restu Indah, Supervisor New Media dan Announcer Radio Suara Surabaya 100 FM. Restu akan membawakan materi berjudul Manajemen Pengelolaan Stasiun Radia Berita dan Jurnalistik di Era Konvergensi (persaiangan) Media.
Pemateri selanjutnya adalah Bawinda Sri Lestari, Manager Pemasaran Radio Maja 100.7 FM. Sri membawakan materi berjudul Jurnalistik Radio Sebagai Bahan Jualan kepada Pengiklan dan Kiat Pemsaran Radio.
Pembicara ketiga adalah Abdullah Sani, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim. Materi yang akan dibawakan Sani berjudul Peran Pemprov Kaltim dalam Pengembangan Jurnalistik Radio.
Pembicara keempat adalah Praktisi Jurnalistik Radio Martinus Tindangen di Samarinda. Materi yang akan dibawakan Martinus berrjudul Teknik Mencari, Menulis, dan Menyiarkan Berita Radio.
Pemateri kelima adalah Andik Riyanto, Kasi Pelayanan Pers Diskominfo Kaltim yang juga mantan salah satu kepala seksi di RRI Samarinda. Judul materi yang dibawakan Andik adalah Teknik Reportase dalam Siaran Langsung Radio.
Keenam adalah Johansyah Putra, Editing Sound Radio Paras Samarinda yang akan membawakan materi berjudul Teknik Editing Suara.
Ketujuh adalah Eko Priyo Utomo, Akademisi Universitas 17 Agutus (Untag) 1945 Samarinda. Dia akan membawakan materi berjudul Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Pengembangan Radio Berita.
Kedelapan adalah M Imron Rosyadi, Dirut Radio Suara Samarinda 91.7 FM. Imron akan membawakan pemateri berjudul Teknik Wawancara dan Kode Etik Jurnalistik.
Pemateri terakhir atau kesembilan adalah Nurhanuddin, Kepala Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda. Dia akan membawakan materi dengan judul Kiat Menjadi Jurnalis Radio yang Andal.
Menurut Najib, pada hari pertama akan mengupas empat materi, sedangkan pada hari kedua akan mengupas lima materi yang kemudian ditutup dengan kunjungan ke RRI Samarinda.
Najib juga mengatakan bahwa pelatihan jurnalistik tersebut merupakan hal yang perdana dilakukan Yayasan Antara Corong Kaltim, tetapi pihaknya telah membuat program untuk menjadwalkan pelatihan tersebut secara berkelanjutan tiap tahun.
“Pelatihan ini kami gelar karena selama ini disadari bahwa sejumlah media massa di Samarinda, khususnya radio sangat sulit mencari wartawan sehingga pelatihan ini selain untuk meningkatkan SDM juga sebagai bentuk pengkaderan,†kata Najib.(*)