Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kelurahan Mahulu, Kabupaten Kuta Kertanegara, Kalimantan Timur, menghasilkan panen 6,8 ton gabah kering panen per hektare.
Panen raya padi petani di Keluraham Maluhu, Kecamatan Tenggarong itu dilakukan Bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari, Sabtu (22/3), didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumarlan, dan sejumlah pejabat lainnya.
Panen raya tanaman padi gapoktan Kelurahan Maluhu Kecamatan Tenggarong dilakukan pada areal seluas 25 hektare di jalan Barong Tongkok, Maluhu.
Ketua Gapoktan Maluhu M Yunus mengatakan padi yang dipanen tersebut adalah varietas Ciherang dan Cibogo.
"Menurut hasil ubinan yang dilakukan statistik dan Dinas Pertanian, panen kali ini bisa menghasilkan 6,8 ton gabah per hektare," ujarnya.
Dia mengatakan, gapoktan yang merupakan gabungan dari 14 kelompok tani di Maluhu akan terus mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan surplus beras 10 juta ton tahun 2014.
Yunus berharap Pemkab Kutai Kertanegara terus memberikan rangsangan kepada petani dengan memberikan bantuan peralatan pertanian dan dukungan modal.
"Tantangan kami saat ini adalah banyak petani yang beralih pekerjaan, selain itu bercocok tanam mayoritas petani hanya berorientasi kepada kebutuhan keluarga, untuk itu diperlukan rangsangan agar petani terus meningkatkan produksinya," katanya.
Bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari mengatakan, pembangunan pertanian dalam arti luas hingga kini masih menjadi salah satu prioritas pembangunan di daerahnya yang tertuang dalam Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja).
"Peran sektor pertanian dalam struktur perekonomian daerah memang terlihat cukup potensial kontribusinya. Untuk itu produksi pertanian itu harus terus dipertahankan bahkan ditingkatkan, kami akan terus mendukung kegiatan pertanian ini," ujarnya.
Rita berharap melalui panen raya itu, selain menjadi pemacu semangat para petani di Kutai Kertanegara untuk terus bercocok tanam, juga berdampak positif pada ketahanan pangan daerah itu. (*)