Samarinda (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kalimantan Timur (DPMPD Kaltim) menyatakan, wilayah kerja Posyandu Delima di Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau "zero" (nol) stunting dalam beberapa tahun terakhir karena kreativitas para kader.
"Dari hasil verifikasi lapangan yang kami lakukan kemarin, di wilayah kerja Posyandu Delima sudah tidak ada lagi anak stunting, karena para kadernya aktif dan kreatif melakukan penanganan," ujar Kabid Pemberdayaan, Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat DPMPD Kaltim Roslindawaty di Samarinda, Jumat.
Keaktifan para kader tersebut antara lain dalam pemberian makanan tambahan dengan gizi seimbang dengan protein tinggi bagi balita stunting, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang rawan melahirkan bayi stunting.
Kemudian rutin melakukan berbagai sosialisasi, antara lain sosialisasi kepada ibu hamil tentang pentingnya asupan gizi pada 1.000 hari kehidupan pertama, yakni mulai dari janin hingga anak usia tiga tahun, sehingga ibu harus mengonsumsi makanan bergizi, sosialisasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif, hingga kebiasaan hidup sehat.
Posyandu Delima merupakan salah satu dari tiga Posyandu yang masuk nominasi terbaik dalam Lomba Posyandu kategori desa tingkat Provinsi Kaltim 2023. Dua lainnya adalah Posyandu Melati Putih di Desa Janju, Kabupaten Paser dan Posyandu Reswana di Kabupaten Kutai Barat.
Kreativitas kader Posyandu Delima ini diketahui saat Tim Penilai bersama DPMPD Kaltim melakukan verifikasi lapangan ke Kawasan itu, sehari sebelumnya, yakni verifikasi lapangan untuk membuktikan hasil verifikasi dokumen yang dilakukan beberapa pekan sebelumnya.
Sementara Plt Camat Sambaliung Aidil Fitri, saat hadir dalam verifikasi lapangan tersebut mengungkapkan rasa bahagia karena DPMPD Kaltim bersama tim penilai menetapkan Posyandu Delima masuk tiga besar terbaik.
Untuk itu, setelah verifikasi lapangan ini diharapkan kepada tim penilai dapat menetapkan Posyandu Delima menjadi terbaik pertama di tingkat Provinsi Kaltim, karena berbagai inovasi yang telah ditunjukkan oleh para kader.
Sedangkan Winarsih, Ketua Posyandu Delima, saat mendapat sejumlah pertanyaan dari tim penilai dalam verfikasi lapangan tersebut mengatakan, dalam pencegahan dan penanganan stunting, banyak pihak yang dilibatkan, mulai dari puskesmas setempat, kecamatan, pemerintah daerah, Baznas Kabupaten Berau, CSR Perusahaan, dan lainnya.
"Keterlibatan banyak pihak dalam penanganan stunting ini antara lain untuk pemberian makanan tambahan, membuat makanan bergizi untuk diantar ke rumah warga, perbaikan sanitasi, pembuatan MCK rumah, sehingga kini tidak ada jamban di sungai, termasuk memproduksi jamu Bersama PKK demi Kesehatan keluarga,” kata Winarsih.