Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal menyasar sedikitnya 873 balita yang tersebar di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai upaya penanganan stunting akibat kurang asupan gizi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Grace Jensje Makisurat di Penajam, Kamis, mengatakan Program PMT lokal menyasar 873 balita yang tersebar di 11 wilayah puskesmas, yang dilakukan di setiap desa dan kelurahan melalui kader posyandu.
Balita yang menjadi sasaran PMT lokal tersebut, kata dia, yang mengalami masalah pertumbuhan.
Program PMT lokal yang berjalan, lanjutnya, bakal terus dievakuasi sebagai sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan program agar berjalan berkesinambungan.
Program PMT lokal merupakan salah satu bentuk intervensi spesifik yang bertujuan untuk memperbaiki status gizi balita. Menurut dia, stunting bukan hanya fisik, juga berdampak pada perkembangan otak anak.
"Perbaikan dan penyempurnaan program juga penting agar dapat berikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat," kata Grace.
Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun menambahkan pihaknya melibatkan semua pihak dalam penanganan stunting, termasuk lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun lembaga dan swasta.
Program PMT lokal merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM).
"Kolaborasi dinilai sangat penting untuk capai hasil yang maksimal dalam penanganan stunting," kata Makmur Marbun.
Wakil Ketua Bidang II OASE KIM Ida Rachmawati Budi G Sadikin menimpali, bahwa Kolaborasi lintas sektor sangat penting antara lembaga, pihak swasta dan pemerintah, dalam penanganan kekerdilan anak akibat kurang asupan gizi.
"Program PMT lokal salah satu bentuk komitmen kami untuk dukung pemerintah dalam tingkatkan kualitas gizi masyarakat khususnya anak-anak," ujar Ida.