Balikpapan (ANTARA Kaltim) – Sambutan hangat dan meriah dari diberikan para peserta didik di Sekolah Luar Biasa Balikpapan sangat menyentuh hati para anggota DPRD Kaltim yang berkunjung ke sekolah ini, Rabu (12/2) kemarin.
Wakil Ketua DPRD Hadi Mulyadi, pimpinan rombongan Ahmad Abdullah didampingi Encik Widyani, Masitah, Maria Margaretha Rini Puspa, Yakub Ukung, Mudiyat Noor, dan Abdul Djalil Fattah sangat tersentuh dengan atraksi band peserta didik tunarungu dan tunanetra dari SLB.
Mulyon, kepala SLB Balikpapan memberikan sambutan hangat kepada para Anggota DPRD yang berkunjung. Dalam penyampaiannya Mulyono memaparkan mengenai visi-misi SLB serta fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada peserta didik, juga keluhan-keluhan soal gedung SLB.
Sekolah ini menurutnya memerlukan bantuan untuk perbaikan gedung, karena ada sebagian lahan yang amblas.
Mengomentari hal ini, Encik Widyani menyatakan keinginan SLB untuk memperbaiki gedung harusnya dapat segera terlaksana. Encik juga mengapresiasi para peserta didik yang memiliki kemampuan lebih, dan berharap hal itu dapat terus dikembangkan dan diberi penghargaan lebih oleh pemerintah.
“Kami berharap agar kunjungan kami ke sini dapat membuahkan hasil positif. Seharusnya menurut kami penghargaan keteladanan sudah selayaknya diberikan kepada pengajar di SLB. Karena kelebihan – kelebihan dan kesabaran dan dedikasi tinggi para pengajar harus mendapat apresiasi lebih,†papar Encik.
Koleganya Mudiyat Noor mengharapkan agar guru-guru SLB mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah. “Semestinya diberikan tunjangan khusus kepada guru-guru SLB ini. Karena mereka merupakan guru khusus. Selama ini mereka belum mendapatkan tunjangan itu. Padahal mereka mengajarnya beda dengan guru umum. Karena pola mengajar yang intens dan membutuhkan kesabaran lebih tentunya berbeda daripada guru- guru sekolah lainnya. Guru SLB ini memiliki tanggug jawab lebih terhadap pemahaman peserta didiknya,†papar Mudiyat.
Menurut Mudiyat, apabila tunjangan khusus dapat diberikan kepada para pengajar SLB tentunya dapat menjadi motivasi kepada para pengajar dan juga menjadi semangat tersendiri dalam mendidik para muridnya.
“Dalam mendidik anak-anak yang berkebutuhan khusus, tentunya dibutuhkan guru yang memiliki emosional yang stabil, agar dapat menjadi contoh bagi anak didiknya. Serta para anak didik dapat dengan mudah memahami apa yang disampaikan para guru. Dengan tunjangan lebih tentunya dapat mempengaruhi beberapa faktor yang berdampak positif bagi berbagai pihak. Saya berharap agar seluruh sekolah yang berkebutuhan khusus, mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Tidak hanya SLB,†katanya. (Humas DPRD Kaltim/adv/aul/met)