Kalimatan Timur (ANTARA) -
Sejumlah informasi seputar Kalimantan Timur (Kaltim) ditayangkan Kantor Berita ANTARA Biro Kaltim pada Kamis (3/8), mulai dari Pengelola Bendungan Benangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV menjamin kecukupan air meenghadapi kemarau, hingga dua desa di Kaltim menjadi teladan karena ramah perempuan.
Beginilah rangkuman informasi seputar Kaltim kemarin yang masih menarik untuk dibaca kembali.
1. Jamin kecukupan air hadapi kemarau
Pengelola Bendungan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Kementerian PUPR menjamin ketersediaan air di Bendungan Benanga Samarinda mencukupi untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) serta irigasi pertanian menghadapi musim kemarau panjang (El Nino).
Saat ini, tinggi muka air di tampungan mencapai 7,05 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan volume kapasitas air sebesar 273.600 meter kubik, yang masih mencukupi untuk distribusi ke PDAM dan area persawahan.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
2. Bappenas 'branding' Samarinda
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Kementerian PPN RI mengunjungi Kota Samarinda, Kalimantan Timur selama dua hari guna mempromosikan kota-kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Maksud kunjungan itu mendukung revitalisasi Kota Samarinda dan kota-kota lain di wilayah Kaltim serta Kawasan Timur Indonesia. Kami mendorong pembangunan yang berkelanjutan di daerah tersebut.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
3. Titik panas bertambah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mendeteksi sebanyak 204 titik panas yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga semua pihak diajak untuk mewaspadai agar tidak terjadi penambahan titik panas.
Sebanyak 204 titik panas tersebut terpantau sepanjang Rabu (2/8) mulai pukul 01.00 - 24.00 WITA.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
4. Pangan lokal hadapi el-nino
Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, memanfaatkan potensi lokal sebagai sumber pangan alternatif menghapai kemarau panjang atau El Nino.
Jenis pangan lokal yang dimanfaatkan untuk dikembangkan seperti ganyong, ubi jalar, sukun, talas, singkong dan jagung, serta buah-buahan lokal.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
5. Desa ramah perempuan
Dua Desa di Provinsi Kalimantan Timur menjadi Pilot Project atau percontohan Program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (D/KRPPA) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI.
Di Kaltim hanya dua desa yang menjadi pilot project Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak dari total 1.038 desa di Kaltim," ungkap Sekretaris Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Eka Wahyuni di Samarinda, Kamis.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.