Penajam (ANTARA) -
Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, diimbau tidak menggunakan gas LPG tabung ukuran tiga kilogram atau LPG subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu.
"ASN diimbau agar tidak menggunakan LPG subsidi merujuk pada pendapatan Pegawai Negeri Sipil (PNS)," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara Marliana di Penajam, Minggu.
Bahan bakar yang dikenal sebagai "gas melon" tersebut merupakan komoditas energi subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu atau mereka yang berpenghasilan di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Marliana meminta ASN menggunakan LPG nonsubsidi agar masyarakat yang tidak mampu juga mendapatkan energi gas dari pemerintah itu.
LPG tabung ukuran tiga kilogram, menurut Marliana, diperuntukkan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah, konsumsi rumah tangga tidak mampu dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca juga: Dirut Pertamina Patra Niaga sidak pangkalan cek stok LPG
Dinas Kukmperindag Kabupaten Penajam Paser Utara, juga melakukan pembinaan kepada pangkalan penjualan LPG agar penyaluran "gas melon" merata dan tepat sasaran kepada masyarakat tidak mampu.
Pangkalan penjualan LPG diminta agar memenuhi kebutuhan masyarakat di lingkungan tempat pangkalan berada, sebelum mendistribusikan LPG ke daerah lain.
Masyarakat yang akan membeli LPG subsidi, menurut dia, harus menyertakan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) guna memastikan penyaluran LPG tabung ukuran tiga kilogram itu tepat sasaran.
"Kami lakukan upaya untuk antisipasi terjadi kelangkaan LPG subsidi yang membuat susah masyarakat," ujarnya.
PT Pertamina (Persero) hanya bersifat persuasif menuliskan sasaran penggunaan tabung "gas melon" untuk menyadarkan bahwa LPG subsidi tersebut merupakan hak masyarakat tidak mampu.
Pemerintah Kabupaten Kabupaten Penajam Paser Utara, mendapatkan amanah untuk menyalurkan LPG tabung ukuran tiga kilogram agar tepat sasaran, demikian Marliana.
Baca juga: Pengamat: Kelangkaan LPG 3 Kg akibat kekosongan stok sementara