Samarinda (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berencana mendatangkan vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dipesan dari PT Bio Farma (Persero) Bandung dengan alokasi anggaran sebesar Rp1,5 miliar.
“Untuk mencegah perkembangan DBD di wilayah Kaltim, kami berencana mendatangkan vaksin dari perusahaan Bio Farma Bandung dengan estimasi anggaran sebesar Rp1,5 miliar,” kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Jumat.
Ia mengatakan, walaupun angka orang meninggal dunia karena penyakit tersebut menurun di semester 2023, yakni 0,53 persen, dibanding tahun lalu masih tinggi, data yang meninggal dunia berjumlah 11 orang sampai Juni 2023, berbeda dengan tahun lalu tembus 35 orang sepanjang 2022.
Jaya Mualimin menuturkan, Dinkes Kaltim berusaha agar persentase jumlah penderita DBD terus penurunan, sehingga salah satu upaya mendatangkan vaksin khusus demam berdarah.
“Nanti kita launching vaksin DBD, karena baru dibahas tahun ini, besar kemungkinan diadakan tahun depan," katanya.
Terkait dengan perkembangan DBD di Kaltim, Dinkes masih punya pekerjaan rumah (PR) besar untuk menurunkan angka kejadian masih 50 ke atas, seharusnya angka infeksi rata-rata di masyarakat (IR) diharapkan di bawah 10.
“Sampai saat ini, angka anak meninggal dunia karena DBD hanya 0,53 persen, itu masih di bawah satu persen, tetapi alangkah baiknya jika angka kematiannya Zero, bagaimana caranya, salah satunya dengan pengendalian vektor,” ucap Jaya.
Jaya Mualimin menjelaskan, vektornya adalah nyamuk aedes aegypti, dan ada penemuan baru, ternyata untuk mengendalikan vektor, telah diuji coba dengan program bakteri Wolbachia. Bakteri ini masih pilot project dari Kementerian Kesehatan yang dilakukan di Bontang.
“ Jadi kita perlu bakteri yang ditanamkan di telur pada nyamuk Aedes aegypti, kemudian telur itu menetas, kalau ada nyamuk liar yang kawin dengan nyamuk yang sudah dikasih bakteri Wolbachia nanti nyamuknya tidak akan menularkan virus,” ujar Jaya.
Dinkes Kaltim alokasikan Rp1,5 miliar datangkan vaksin DBD
Jumat, 16 Juni 2023 15:09 WIB
Untuk mencegah perkembangan DBD di wilayah Kaltim, kami berencana mendatangkan vaksin dari perusahaan Bio Farma Bandung dengan estimasi anggaran sebesar Rp1,5 miliar