Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim melalui instansi terkait akan bekerjasama dengan perusahaan pembuat mesin pengolahan padi asal Negara Vietnam, yakni perusahaan Buivanngo Rice Machines untuk pengembangan industri beras.
"Bentuk kerjasama yang kami tawarkan kepada perusahaan di Vietnam itu adalah tentang pengolahan hasil pertanian tanaman pangan berupa `food and rice estate`," ucap Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Kaltim H Ibrahim di Samarinda, Jumat.
Sejumlah kabupaten baik di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) akan dilibatkan dalam kerjasama tersebut, sedangkan kawasan perkotaan tidak dilibatkan karena produksi padi kebanyakan berada di kawasan kabupaten.
Rencananya dalam waktu dekat Buivanngo akan melakukan survei ke sejumlah daerah di Kaltim yang akan dilakukan lokasi kerjasama, sehingga perusahaan dari Vietnam dapat melihat langsung potensi pertanian yang sudah berjalan, termasuk prospek pengembangan industri perberasan yang dimaksud.
Setelah Buivanngo melakukan pengamatan lapangan di Kaltim dan setuju, maka dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan kerjasama tersebut baru bisa terwujud karena untuk melakukan persiapan industri perberasan memerlukan waktu lama.
Apabila rencana kerjasama ini terwujud, maka berapapun hasil padi yang diproduksi di Kaltim bisa dikembangkan di industri milik Buivanngo karena satu mesin mampu memproduksi 20 ton beras per hari.
Soal pemasaran beras lanjut Ibrahim, hal itu tidak menjadi masalah karena selama ini Vietnam selain memasok beras ke Indonesia juga mengirim beras ke negara lain seperti ke Thailand, Filipina, Kamboja, Korea, Australia, Afrika, dan Malaysia.
Jika kerjasama ini terwujud, maka Buivanngo dapat menekan biaya produksi khususnya berkaitan transportasi angkutan barang, karena perusahaan tidak perlu mengirim beras dari Vietnam untuk kemudian didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia, tetapi cukup dipasok dari Kaltim.
Sedangkan keuntungan bagi Kaltim adalah petani di sejumlah daerah menjadi terbantu dalam pemasaran hasil pertaniannya karena sudah ada Buivanngo yang akan menampung.
Untuk itu, dalam kerjasama mendatang akan dibentuk perjanjian antara perusahaan dengan petani, yakni perusahaan bisa mengontrak petani selama lima tahun dengan ketentuan menyediakan benih, pupuk dan penunjang lain sehingga ada jaminan produk petani terjual dengan harga baik. (*)