Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur Makmur HAPK sebelumnya dari partai Golkar kini bergabung ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan optimis akan.merebut kursi Ketua DPRD Kaltim pada pemilihan legislatif (Pileg) mendatang.
"Kita bekerja dulu dengan baik, kalau ada semangat pendukung saya itu urusan rakyat, biar suara terbanyak yang menentukan, dan pastinya semua itu biar diserahkan pada pimpinan partai," ucap Makmur saat dihubungi di Samarinda, Kamis.
"Kita bekerja dulu dengan baik, kalau ada semangat pendukung saya itu urusan rakyat, biar suara terbanyak yang menentukan, dan pastinya semua itu biar diserahkan pada pimpinan partai," ucap Makmur saat dihubungi di Samarinda, Kamis.
Makmur menyampaikan akan berupaya maksimal agar bisa mengulangi sejarah suara terbanyak untuk Pileg Kaltim, yakni bisa mendapat 38.000 suara.
Ia tidak ingin mencederai kepercayaan rakyat, oleh karenanya kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat, sehingga semua kader partai harus dekat dengan rakyatnya.
"Yang mendudukkan kita duduk di kursi legislatif itu rakyat,bukan karena kekuatan macam-macam. Pemilihan legislatif adalah pemilihan wakil rakyat," kata Makmur.
Makmur mengemukakan alasan dirinya keluar dari partai Golkar karena dirinya merasa tidak dipakai lagi di Golkar, ditambah lagi kekecewaan atas perkara pergantian Ketua DPRD Kaltim yang sebelumnya ia jabat.
Alasan kedua, dirinya tidak mempermasalahkan soal ketuanya, tetapi mekanisme partai yang tidak ditegakkan dan dipatuhi karena itu adalah kesepakatan yang seharusnya berlandaskan pada aturan partai.
"Sama lah kita di negara ini ada undang-undang, ada hukum, yang saya sangat kecewa dan tidak pernah dikomunikasikan dengan baik," ucap Makmur.
Ia menjelaskan, bergabung dengan Partai Gerindra usai menyerahkan surat pengunduran diri ke Partai Golkar, kemudian dirinya mendaftarkan untuk daerah pemilihan (dapil) VI Bontang, Kutai Timur dan Berau, sebagaimana wilayah dapil saat masih kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Ia mengaku sudah mendapatkan tawaran dari beberapa parpol, namun mantap untuk memilih Gerindra, di mana sebelumnya juga ditawari untuk ikut dalam bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI, namun belum berminat karena sadar akan kapasitas diri untuk manuju ke Senayan.
"Saya ditawari PPP, Partai Serikat Buruh, Perindo, beberapa partai menawari saya untuk maju ke pusat, tapi saya merasa kapasitas saya belum sampai kesana. Mungkin dari segi pengalaman dan sebagainya. Saya mengukur diri saya juga," kata Makmur.
Ia bersyukur merasa dihargai di Gerindra, bahkan diberi kesempatan ditempatkan di dapil yang berpotensi menjadi lumbung suaranya, dengan begitu ia masih punya kontribusi untuk tetap membangun daerah.
"Jadi kepindahan saya ini bukan karena mau pindah-pindah partai, karena ada beranggapan saya merusak partai," ujar Makmur.