Paser (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Paser melakukan monitoring terhadap potensi konflik di sepuluh kecamatan guna mencegah dini gangguan keamanan dan ketertiban daerah menjelang pemilu serentak 2024.
"Monitoring dalam rangka deteksi dan cegah dini potensi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) keamanan di daerah, apalagi saat ini sudah memasuki tahun politik," kata Kepala Bakesbangpol Kabupaten Paser Nonding, di Tanah Grogot, Kamis.
Ia mengatakan, di setiap kecamatan, pihaknya bertemu dengan unsur pimpinan dan tokoh masyarakat setempat. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan sinergitas dengan seluruh stakeholder.
“Pertemuan untuk koordinasi terkait beberapa permasalahan yang sedang aktual, sebagai contoh di Kecamatan Long Kali , masalah yang sedang terjadi adalah sengketa lahan antara PTPN XIII dengan warga," ucap Nonding.
Ia menyebutkan, dalam pertemuan tersebut pihaknya mendengarkan penjelasan langsung terkait situasi terakhir maupun kondisi keamanan di kecamatan Long Kali, " katanya
"Kita akan terus bersinergi dengan seluruh stakeholder sehingga sekecil apa pun masalah yang terjadi bisa terdeteksi secara dini," katanya.
Nonding menjelaskan, jika seluruh permasalahan bisa dideteksi, maka akan bisa dilakukan pencegahan secara dini sehingga tidak sampai terjadi. Atau kalau sudah terjadi akan dicegah agar tidak sampai meluas. Dengan demikian Kabupaten Paser akan selalu aman dan kondusif.
Menurutnya, berdasarkan hasil monitoring tersebut akan dilaporkan kepada Bupati Paser sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan yang berkaitan dengan kewaspadaan dini di Kabupaten Paser.
"Selain itu, data dan informasi dari hasil monitoring itu juga dijadikan sebagai bahan untuk membuat peta rawan konflik Kabupaten Paser," jelasnya.
Nonding menambahkan, sampai saat ini baru tiga kecamatan yang telah didatangi yakni Kecamatan Long Kali, Kuaro dan Batu Engau.