Balikpapan (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Timur dan Kota Balikpapan terus memanfaatkan setiap kesempatan upaya promosi pariwisata ke luar negeri antara lain melalui promosi bersama Sarawak, Malaysia.
“Kita terus manfaatkan apalagi bila kerja samanya bisa saling menguntungkan,” kata Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kalimantan Timur Restiawan Baihaqi, Kamis.
Sampai akhir tahun lalu, Kalimantan Timur dan Balikpapan mendapat tawaran kerja sama dari Sarawak Tourism Board (STB), Dinas Pariwisata negara bagian Sarawak, Malaysia.
Sarawak adalah wilayah Malaysia di barat laut Pulau Kalimantan.
Hingga tahun 2010, ada penerbangan langsung dari Balikpapan ke Kuching, ibu negeri Sarawak.
Juga ada pintu perbatasan darat yang ramai oleh pelancong dari mana-mana di Entikong di Kalimantan Barat dan bersisian dengan Tebedu di Sarawak.
Promosi paling umum yang dilakukan dalam kerja sama seperti ini adalah perjalanan pameran-presentasi atau biasa disebut roadshow.
Kedua pihak saling mengirim tim untuk presentasi di depan hadirin seperti jurnalis, dan sekarang juga penggiat media sosial seperti influencer dan blogger.
“Juga baik sekali dengan melibatkan pengusaha wisata seperti agen perjalanan, perhotelan," kata Baihaqi.
Pada kesempatan promosi pariwisata Kaltim dan kerja samanya dengan Sarawak Tourism Board, menurut Baihaqi, Kaltim menawarkan kerja sama wisata dengan paket lintas negara.
"Ini bisa jadi kerja sama menarik dan menguntungkan dengan membawa keunggulan masing-masing antara Kalimantan Timur dengan Sarawak,” ujarnya.
Apalagi di Kaltim tengah ada 'obyek wisata baru', yaitu pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baihaqi mengungkapkan, setelah penetapan IKN di Kaltim, jumlah kunjungan ke Sepaku, Penajam Paser Utara meningkat berkali-kali lipat.
Apalagi mengingat Sepaku sebelumnya bukan daerah tujuan wisata dan pembangunan IKN sama sekali bukan dalam maksud membuat atraksi wisata.
Catatan Dinas Pariwisata Kaltim, pernah hanya dalam 8 hari Titik Nol IKN dikunjungi lebih dari 21 ribu wisatawan.
Kaltim juga sudah mencapai lebih dari 100 persen dari target 2 juta wisatawan nusantara tahun ini.
Begitu juga dengan target wisatawan mancanegara yang sudah dua kali lipat dari target 5.000 kunjungan.
“Sejak penetapan IKN banyak peluang wisata yang bisa dimaksimalkan, salah satunya kerja sama dengan Sarawak Tourism Board. Bagaimana teknis kerja sama nanti kita bicarakan lebih lanjut,” kata Baihaqi.
Kepala Dinas Pariwisata Balikpapan dr Tjokorda Ida Ratih Kusuma juga menyampaikan hal sama, bahwa Balikpapan akan memaksimalkan setiap kesempatan untuk mempromosikan wisata Kota Minyak.
"Kita juga punya banyak tempat wisata, oleh-oleh, hingga aktivitas yang menarik," kata dr Ratih.
Kerajinan batu permata di Pasar Inpres Kebun Sayur misalnya, selalu menarik minat wisatawan dari mana saja dari seluruh dunia.
Pada kesempatan terpisah Direktur Sarawak Tourism Board, Barbara Benjamin Atan mengatakan pihaknya selain mempromosikan pariwisata juga ingin menjalin kerja sama dengan para pelaku usaha di Balikpapan dan Samarinda.
Dari kerja sama tersebut diharapkan tercipta peluang bidang usaha pariwisata bagi kedua belah pihak.
"Untuk awal ini, kami berharap ada lagi penerbangan langsung Kuching-Balikpapan yang pasti akan lebih menghidupkan pariwisata kedua daerah," ujarnya.
Barbara menyampaikan, ada banyak wisata menarik yang ditawarkan Sarawak.
Mulai dari kuliner, budaya, musik, hingga kesehatan serta wisata alam dan petualangan.
Untuk ini ada Taman Nasional Bako, hutan hujan yang dijaga sangat baik.
Kemudian wisata warisan budaya tempo dulu Sarawak di Jalan Main Bazaar.
Di ujung jalan ini terdapat sebuah kuil yang berumur lebih dari 200 tahun bernama “Tua Pek Kong”.
Selain itu, Sarawak juga punya festival musik tahunan bertajuk Rainforest World Music Festival, yang tahun ini bakal digelar pada 23-25 Juni.
Festival musik tahunan ini digelar untuk merayakan keberagaman musik dunia, yang diselenggarakan di Kuching, Sarawak, Malaysia, lengkap dengan lokakarya, pertunjukan budaya, pameran kerajinan, dan kios makanan.