Samarinda (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, memprakirakan puncak arus mudik Lebaran Idul Fitri 1444 H yang berangkat dari pelabuhan ini menuju Pare-Pare, Sulawesi Selatan, terjadi tanggal 16, 19, dan 20 April.
"Untuk besok (16/4) jumlah penumpang diprakirakan dikisaran 1.800 orang yang berangkat menggunakan KM Prince Soya. Kapal ini memang berkapasitas 1.800 penumpang," ujar Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli (KBPP) KSOP Samarinda M Ridha R di Samarinda, Sabtu.
Ia menyatakan bahwa sebelum masuk Ramadan hingga pertengahan Ramadan, jumlah penumpang dari Pelabuhan Samarinda menuju Pare-Pare masih normal di kisaran 600-900 penumpang per hari.
Sedangkan mulai tanggal 12 April atau setelah pertengahan Ramadan, jumlah penumpang mulai mengalami kenaikan, yakni ada sebanyak 1.200 penumpang dari Samarinda menuju Pare-Pare menggunakan KM Cattleya Express, sementara kapasitas kapal ini mampu mengangkut 1.500 penumpang.
Kemudian tanggal 13 April ada sekitar 1.500 penumpang menuju Pare-Pare yang berangkat menggunakan dua kapal motor (KM), yakni KM Adhitya dan KM Tanjung Manis.
Sedangkan secara rutin, keberangkatan kapal dari Samarinda ke Pare-Pare adalah seminggu lima kali, yakni KM Queen Soya pada Senin 10:00-12:00 Wita, KM Pantokrato pada Rabu 12:00-14:00, KM Adithya pada Kamis 10:00-12:00, KM Tanjung Manis pada Sabtu 10:00-12:00, KM Prince Soya pada Minggu 10:00-12:00 Wita.
Ia melanjutkan, untuk penumpang yang berangkat dengan KM Prince Soya pada Minggu besok dengan prediksi sekitar 1.800 penumpang, Sabtu ini kapal tersebut sudah bersandar di Pelabuhan Samarinda dan sudah ada sekitar 900 penumpang yang masuk ke kapal.
"Jumlah calon penumpang yang membeli tiket secara online (daring), terpantau ada sekitar 1.000 orang, sehingga sebanyak 900 orang yang sudah masuk ke kapal tersebut diantaranya merupakan bagian dari pembeli tiket secara daring," katanya.
Selain secara daring, pelayanan tiket juga dilakukan secara langsung dengan datang ke agen atau travel, sehingga jumlah penumpang yang diprakirakan sebanyak 1.800 orang pada Minggu besok, merupakan penumpang yang membeli tiket secara daring maupun secara langsung.
"Untuk penumpang dari jauh seperti Berau, Kutai Timur, Bontang, dan lainnya yang sudah sampai di Samarinda, memang kami beri kelonggaran untuk masuk ke kapal sekarang, tujuannya adalah agar besok tidak terjadi antrean panjang," kata Ridha.