Paser (ANTARA) - Kabupaten Paser hingga saat ini masih kekurangan tenaga penyuluh keluarga berencana (KB) sehingga tidak bisa optimal melakukan pembinaan di desa-desa.
“Ini salah satu kendala kami tenaga penyuluh KB hanya 5 orang, sementara jumlah desa sebanyak 139 desa dan 5 kelurahan, " kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser, Amir Faisol, Kamis.
Ia mengatakan, idealnya satu orang tenaga penyuluh melayani satu desa, tetapi dengan kondisi kekurangan tenaga penyuluh, sehingga satu orang bisa melayani empat sampai lima desa.
Amir Faisol menjelaskan, lima orang tenaga penyuluh tersebut merupakan pegawai pemerintah pusat atau pegawai BKKBN. Pemerintah Kabupaten Paser telah mengusulkan penambahan tenaga penyuluh KB ke Pemerintah Pusat namun sampai saat ini belum terealisasi.
Ia mengemukakan, sebenarnya ada solusi untuk menangani masalah kekurangan tenaga penyuluh tersebut adalah dengan cara pengalihan status tenaga honorer menjadi tenaga penyuluh KB.
“Masalahnya tidak ada tenaga honorer yang berstatus penyuluh KB,” ujarnya.
Lanjutnya DP2KBP3A Paser telah membicarakan hal itu dengan Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Paser. Ia berharap tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan bisa dialihkan menjadi tenaga penyuluh KB.
“Syaratnya mereka terlebih dahulu harus menjadi pegawai DP2KBP3A. Setelah itu baru pengusulan alih statusnya menjadi pegawai BKKBN baru bisa dilakukan,” ucap Amir.
Amir Faisol mengemukakan terkait pembentukan kampung keluarga berkualitas, saat ini telah terbentuk sebanyak 21 kampung keluarga berkualitas atau yang dulu dikenal dengan Kampung KB. Salah satunya adalah Kampung Olung di Kecamatan Long Ikis. Kampung keluarga berkualitas Olung pernah meraih juara harapan dua mewakili Kaltim pada lomba kampung KB yang digelar Juni 2021.
Ia berharap kepada desa lain untuk pembinaan kampung KB bisa mencontoh kampung Olung, karena program KB juga berkaitan dengan program penanganan stunting.
“Karena keikutsertaan masyarakat dalam program KB, juga mencegah terjadinya stunting,” ujar Amir Faisol