Samarinda (ANTARA) - Kirab Pemilu 2024 yang secara serentak diluncurkan pada Selasa, untuk Provinsi Kalimantan Timur dimulai dari Provinsi Kalimantan Utara, tepatnya dari Tanjung Selor, Ibu Kota Kabupaten Bulungan.
"Kirab Pemilu yang diluncurkan hari in merupakan upaya mengambil momentum satu tahun menjelang Pemilu 2024 karena pada Rabu, 14 Februari 2024, merupakan hari pemungutan suara," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kaltim Rudiansyah saat Peluncuran Kirab Pemilu 2024 di Samarinda, Selasa.
Dalam Kirab Pemilu ini, peserta kirab membawa semua atribut bendera partai politik yang lolos Pemilu 2024 atau secara nasional ada 17 parpol, sekaligus melakukan sosialisasi tentang kepemiluan.
Sedangkan di setiap kabupaten/kota yang dikunjungi atau disinggahi, peserta kirab akan bertahan selama tiga hingga tujuh hari untuk melakukan sosialisasi tentang pemilu dan mengajak masyarakat menyalurkan hak suara pada pemilu mendatang.
Secara nasional, kata Rudiansyah, peluncuran Kirab Pemilu 2024 yang dilakukan hari ini diikuti 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Sedangkan untuk titik peluncuran ada tujuh, yakni Tanjung Selor (Kaltara), Jakarta, Aceh, Batam (Kepulauan Riau), Pontianak (Kalimantan Barat), Pulau Morotai (Maluku Utara), Kupang (Nusa Tenggara Timur), dan Jayapura (Papua).
Isi kirab pada setiap titik akan mendeskripsikan kesiapan KPU masing-masing daerah dalam menyelenggarakan Pemilu 2024, termasuk dengan dukungan masyarakat. Hal ini memperjelas bahwa pemilu bukan hanya tanggung jawab KPU, tapi merupakan tanggung jawab bersama.
Ia melanjutkan untuk Kirab Pemilu 2024 di Kaltim, setelah kirab dilakukan di Kabupaten Bulungan dan menetap beberapa hari untuk melakukan sosialisasi serta sejumlah agenda lain, peserta kemudian melanjutkan ke Provinsi Kaltim.
Perjalanan ke Kaltim pertama kali dilakukan di Kabupaten Berau (dari Bulungan ke Berau). Beberapa hari di Berau, perjalanan dilanjutkan ke Kabupaten Kutai Timur, kemudian ke Kota Bontang, dan berlanjut ke Kota Samarinda.
Perjalanan dilanjutkan ke Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser melalui Kecamatan Sepaku karena peserta akan singgah di Titik Nol Nusantara.
"Mengapa kami singgah ke Titik Non Nusantara Ibu Kota Negara (IKN) karena Pemilu 2024 dan IKN yang akan pindah tahun 2024 merupakan sama-sama agenda besar nasional. Jadi, ini juga merupakan bentuk dukungan kami," kata Rudi.
Dari Kabupaten Paser, peserta kirab kemudian ke Kabupaten Penajam Paser Utara, lalu menyeberangi teluk untuk menuju Kota Balikpapan dan setelah itu peserta melanjutkan perjalanan ke Surabaya.