Paser (ANTARA) - Kantor Seksi Logistik Tanah Grogot Kabupaten Paser menyiapkan stok 700 ton beras cadangan untuk kebutuhan masyarakat setempat menjelang bulan puasa.
"Masing - masing 300 ton untuk Paser dan 300 ton untuk Kabupaten Penajam paser Utara (PPU)," kata Kepala Kansilog Tanah Grogot M. Radhy Ansari, di Tanah Grogot ,Selasa.
Dia memperkirakan beras serapan petani baru tersedia pada akhir Maret atau awal April dikarenakan pada periode tersebut masa paceklik atau belum memasuki masa panen.
“Sehingga diawal puasa biasanya beras tidak banyak beredar. Akibatnya harga beras naik. Makanya perlu ada cadangan beras untuk mencegah kenaikan harga,” kata Radhy.
Ia mengatakan, upaya stabilisasi harga, pihaknya akan menggelar operasi pasar di beberapa kecamatan di Kabupaten Paser dan Penajam paser Utara.
"Kami akan berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk operasi pasar ini, " katanya.
Menurutnya, Bulog Paser saat ini sudah memasok beras ke toko-toko modern, pasar tradisional dan Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan mitra Bulog yang tersebar di desa-desa.
Beras yang dipasok yaitu beras medium yang dijual ke produsen dengan harga Rp8.600 per kilogram (bagi pembeli langsung ke gudang), dan diperbolehkan dijual kembali dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai ketetapan pemerintah sebesar Rp9.950 per kilogram.
Radhy menuturkan pada periode Januari 2023 pihaknya sudah memasok beras medium sebanyak 70 ton, supaya beras di masyarakat tetap tersedia.
Lanjutnya, sambil menunggu pasokan beras cadangan untuk bulan puasa, maka Bulog telah mempersiapkan pasokan komoditi lain seperti gula, minyak dan daging.
"Nanti saat musim panen tiba, Bulog segera membelinya dari petani lokal , seperti beras dari petani di Long Kali, Long Ikis, dan Babulu, " katanya.