Penajam (ANTARA) -
Petani Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur diharapkan dapat beralih untuk menggunakan pupuk organik menjadi pupuk utama dalam pertanian, tidak lagi ketergantungan dengan pupuk kimia.
Para petani diharapkan dapat beralih menggunakan pupuk organik, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Mulyono di Penajam, Rabu, dan tidak lagi bergantung pada ketersediaan pupuk kimia.
Kandungan pupuk organik hampir sama dengan pupuk kimia dapat memperbaiki unsur hara (sumber nutrisi atau makanan) yang dibutuhkan tanaman.
Bahkan, pupuk organik memiliki manfaat yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pupuk kimia.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berupaya membiasakan para petani menggunakan pupuk organik dalam bentuk cair maupun padat.
Pemerintah pusat mengurangi kuota pupuk subsidi untuk petani di daerah berjuluk Benuo Taka itu, menurut dia, sehingga pemerintah kabupaten juga berupaya agar kebutuhan pupuk petani tetap terpenuhi.
Untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani tersebut, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara bekerja sama dengan pihak ketiga membangun tempat pembuatan pupuk organik di Kecamatan Babulu.
Namun saat ini, produksi industri pupuk organik lokal di Kabupaten Penajam Paser Utara baru dalam bentuk cair dan jumlah produksi masih terbatas.
Pupuk organik cair yang dihasilkan dalam satu hari sekitar 500 liter, jelas Mulyono, pupuk organik tersebut digunakan petani untuk pertanian tanaman padi dan tanaman lainnya.
Kendala produksi industri pupuk organik lokal di Kabupaten Penajam Paser Utara masih kekurangan bahan baku, sehingga belum bisa memproduksi dalam jumlah banyak.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara ingin menciptakan optimalisasi produksi pupuk, salah satunya membuat pupuk yang murah dan ramah lingkungan produksi lokal.