Samarinda (ANTARA) - Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 3 Marangkayu, Kutai Kartanegara, Kaltim, Kusmandima menegaskan pihaknya selalu memberikan pengertian kepada seluruh siswa bahwa antara siswa baru dengan siswa di atasnya adalah saudara bahkan keluarga guna mengantisipasi aksi perundungan yang umum terjadi di sekolah.
"Selama ini belum pernah ada bullying di sini. Cuma kita di sini memberikan pengertian bahwa antara kakak kelas dengan adik kelas itu tidak ada yang merasa paling hebat, semua saudara, semua keluarga," kata Kusmandima di Prangat Selatan, Sabtu.
Ia mengungkapkan, pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pihaknya selalu mengingatkan bahwa siswa yang kelasnya lebih di atas harus memberikan contoh yang baik kepada siswa yang kelasnya lebih di bawah terutama siswa yang baru masuk sekolah.
Kusmandima bersama dengan guru-guru yang ada di SMAN 3 Marangkayu juga melakukan pengawasan terhadap siswanya di luar lingkungan sekolah dengan melihat aktivitas sejauh mana anak-anak menggunakan fasilitas orang tua, yaitu motor.
"Fasilitas orang tua itu kan motor. Nah yang paling utama dilihat apakah mereka sering kumpul-kumpul. Ternyata kita lihat di sini jarang juga mereka kumpul-kumpul," ungkapnya.
Selain itu, ia menyebutkan, siswa juga disibukkan dengan adanya kegiatan yang lebih bermanfaat, yakni ekstrakurikuler seperti voli.
"Jadi rasanya untuk melakukan hal yang tidak bermanfaat mereka kurang," jelasnya.
Lanjut Kusmandima, meski di sekolahnya belum ada kasus perundungan, pihaknya selalu waspada terhadap sifat-sifat yang mengarah kepada perundungan terhadap sesama siswa.
"Intinya bagaimana anak itu menjadi kekeluargaan, di antara mereka tidak ada yang lebih tidak ada yang kurang bahwa satu almamater SMAN 3," tegasnya.
Ia menambahkan, SMAN 3 Marangkayu juga sering memasang spanduk besar di lingkungan sekolah bahwa bullying adalah tindakan yang tidak benar dan tidak diperbolehkan.
Ia pun mengimbau seluruh orang tua agar memberi fasilitas kepada anak secara bijak dan bermanfaat yang diimbangi dengan mendidik secara mental anak.
"Apa yang diberikan orang tua kepada anak harus betul-betul bermanfaat supaya jangan sampai fasilitas yang diberikan disalahgunakan," pesannya.