New York (ANTARA) - Wall Street melonjak menjadi berakhir lebih tinggi untuk hari kedua berturut-turut penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena saham sektor teknologi dan energi menguat, sementara peringatan Target Corp tentang kelebihan persediaan membebani saham ritel untuk sebagian besar sesi.
Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 264,36 poin atau 0,80 persen, menjadi menetap di 33.180,14 poin. Indeks S&P 500 bertambah 39,25 poin atau 0,95 persen, menjadi berakhir di 4.160,68 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 113,86 poin atau 0,94 persen, menjadi ditutup di 12.175,23 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor energi dan industri masing-masing melonjak 3,14 persen dan 1,36 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor konsumsi non-primer tergelincir 0,37 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.
Saham Apple Inc naik 1,8 persen meskipun ada berita pada hari sebelumnya bahwa perusahaan harus mengubah konektor pada iPhone yang dijual di Eropa pada 2024 setelah negara-negara Uni Eropa dan anggota parlemen menyetujui satu port pengisian daya untuk ponsel, tablet, dan kamera.
Indeks teknologi S&P 500 naik 1,0 dan memberi indeks acuan dorongan terbesar. Saham Microsoft Corp bertambah 1,4 persen.
Indeks sektor energi S&P 500 melonjak 3,1 persen menjadi berakhir pada level tertinggi sejak 2014, dengan harga minyak naik tajam.
Pada saat yang sama, saham Target Corp turun 2,3 persen setelah pengecer mengatakan harus menawarkan diskon yang lebih besar dan mengurangi stok barang-barang pilihan.
Perdagangan ekuitas berombak, dengan indeks turun di awal hari, tetapi pasar telah pulih dari kerugian tajam baru-baru ini.
Baru-baru ini, "kami mengalami lonjakan yang bagus ... dan secara umum investor merasa lebih baik sekarang. Tapi kami sangat berada di pasar yang maju-mundur seperti yang telah kami lihat sepanjang tahun," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.
"Pada titik tertentu, kami akan mencapai titik terendah, dan pasar akan bergerak lebih tinggi. Kami sulit percaya bahwa itu dalam waktu dekat, mengingat sejumlah masalah mendasar yang menaungi pasar," katanya. "Tentu saja apa yang kita lihat hari ini dari Target bukanlah kabar baik bagi konsumen."
Namun, imbal hasil obligasi pemerintah AS jatuh setelah berita Target, karena memicu beberapa spekulasi bahwa inflasi terburuk mungkin terjadi di masa lalu.
Saham Walmart juga merosot 1,2 persen, dan indeks ritel S&P turun 1,0 persen.
Data harga konsumen pada Jumat (10/6/2022) diperkirakan menunjukkan bahwa inflasi tetap tinggi pada Mei, meskipun harga konsumen inti, yang mengecualikan sektor makanan dan energi yang bergejolak, kemungkinan turun secara tahunan.
Tidak semua pengecer berada di zona merah. Saham Kohl's Corp melonjak 9,5 persen setelah berita bahwa jaringan department store itu memasuki pembicaraan eksklusif dengan operator toko ritel Franchise Group Inc mengenai potensi penjualan yang akan bernilai hampir 8 miliar dolar AS.
Saham-saham yang meningkat melebihi jumlah yang menurun di NYSE dengan rasio 2,36 banding 1; serta di Nasdaq dengan rasio 1,69 banding 1.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,38 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,50 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wall Street berakhir melonjak terangkat sektor teknologi dan energi