Samarinda (ANTARA) - Gubernur Provinsi Jambi Al Haris mengharapkan tidak ada lagi polemik atau perdebatan mengenai pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, sebagai ibu kota negara Indonesia.
Penetapan wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai lokasi IKN sudah tepat dan pantas untuk menjadi ibu kota negara yang baru, katanya setibanya di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Minggu.
"Bagi saya, kesan dari Bandara (Sepinggan) indah luar biasa pemandangannya, mulai dari pantainya, bangunannya, kampung nelayan yang bersih. Dari awal saya melihat kagum dan kondusif juga. Jadi sangat pantas Kaltim menjadi IKN," kata Al Haris dalam keterangan yang diterima di Samarinda, Minggu.
Ketibaan Haris di Balikpapan ialah untuk menghadiri acara Kendi Nusantara bersama Presiden Joko Widodo, yakni dengan membawa tanah dan air dari Jambi untuk disatukan dengan tanah dan air dari seluruh daerah di Indonesia.
"Tanah yang kami bawa adalah dari Raja Jambi. Sejarahnya, ada dua angsa yang menunjuk tanah tersebut; dan air dari Candi Muara Jambi, lokasi tempat belajar orang China di Jambi, dengan luas lokasi 4.000 hektare. Itu bertempat di Asrama Budha di Jambi dengan nama Tanggo Rajo memiliki PH air 8," ujarnya.
Selain menghadiri acara Kendi Nusantara, Presiden Jokowi juga akan berkemah di Titik Nol Kilometer IKN bersama lima gubernur dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah.
Gubernur Jambi harap tak ada perdebatan soal IKN
Minggu, 13 Maret 2022 21:29 WIB
Penetapan wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai lokasi IKN sudah tepat dan pantas untuk menjadi ibu kota negara yang baru