Samarinda (ANTARA Kaltim) - Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) Samarinda, Kalimantan Timur, meraih rating terbaik dengan kinerja sangat bagus dari 1.653 BPR se-Indonesia versi Infobank 2013.
Direktur Utama PD BPR Samarinda Desy Noviyanti, Selasa, menyatakan, BPR Samarinda menjadi terbaik se-Indonesia versi Infobank dengan kategori beraset Rp25 miliar sampai di bawah Rp50 miliar dan satu-satunya BPR di Kaltim yang meraih prestasi terbaik.
"Pencapaian ini menjadi tantangan yang sangat berat untuk mempertahankan dan meningkatkan performa BPR Samarinda dan capaian ini juga berkat hasil kerja keras karyawan, para nasabah, masyarakat umum serta pemerintah kota," ungkap Desy Noviyanti.
Dia mengaku tidak tahu persis mekanisme penilaian, hanya saja lanjut dia menjadi kewajiban setiap bank melaporkan data dan semua transaksi setiap hari.
Kriteria penilaian BPR terbaik kata dia terdiri, permodalan, termasuk di dalamnya pertumbuhan modal, aktiva produktif, rentabilitas, likuiditas dan efisensi.
Sementara, bahan baku dari rating BPR versi infobank itu berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2011 dan 2012 kemudian biro riset Infobank melakukan penilaian terhadap BPR dengan metode kuantitatif berdasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan di website Bank Indonesia.
"Semakin banyaknya bank umum yang terjun ke segmen mikro membuat posisi BPR kian terjepit. Namun, berkat komitmen dan kerja keras seluruh karyawan, kami tetap eksis dan mampu menyumbang PAD (pendapatan asli daerah) Kota Samarinda. Saat ini, BPR semakin diterima masyarakat sehingga melahirkan permintaan pelayanan transaksi keuangan yang juga kian besar," ungkap Desy Noviyanti.
Sementara, Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang memberikan apresiasi kepada PD BPR yang berhasil meraih rating terbaik tersebut.
"Kami atas nama Pemerintah Kota Samarinda memberikan apresiasi sebab selain terus memberikan kontribusi PAD sejak beberapa tahun terakhir, kini PD BPR sukses mencetak kinerja yang gemilang berdasarkan rating bank versi Infobank 2013," ungkap Syaharie Jaang.
Namun, Syaharie Jaang tetap mengingatkan agar BPR tetap berkomitmen dalam menopang dan mendongkrak sektor UMKM dan pro ekonomi kerakyatan.
"Saya yakin, BPR sudah melaksanakan misi dalam mengembangkan potensi ekonomi kerakyatan dan saya juga meminta agar tidak melupakan UMKM, karena sektor ini terbukti kokoh saat terjadi krisis ekonomi," kata Syaharie Jaang. (*)