Samarinda (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Masitah mengatakan cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di daerah setempat baru mencapai 13,69 persen, sebab baru tiga kabupaten/kota yang melaksanakan.
“Tiga daerah itu yakni Balikpapan dengan cakupan 62,06 persen, Bontang dengan cakupan 57,77 persen dan Kabupaten Mahakam Ulu dengan cakupan 22,07 persen dan Kabupaten Mahakam Ulu 22,07 persen,” kata Masitah di Samarinda, Rabu.
Sedangkan vaksinasi pada remaja usia 12-17 tahun telah mencapai 83,95 persen, dimana semua kabupaten/kota sudah mencapai diatas 60 persen.
"Bila dilihat dari cakupan vaksinasi pada remaja usia 12-17 tahun dan anak usia 6-11 tahun sepertinya tidak ada kendala ataupun penolakan vaksin pada usia tersebut," tuturnya.
Lanjut Masitah, dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah di mulai sejak 3 Januari 2022, vaksinasi COVID -19 juga sudah dilakukan pada guru dan tenaga pendidik.
Ia pun menyebut kebijakan PTM merupakan kewenangan dari masing-masing kabupaten/kota dan bukan hanya vaksinasi yang digunakan sebagai indikator dalam pelaksanaan PTM.
Menurutnya masih ada indikator lain yang harus dipenuhi , yaitu kedisiplinan sekolah dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dan pengaturan jadwal PTM yang dilakukan secara bertahap serta evaluasi kegiatan PTM.
“Bagi anak yang belum divaksin dapat dilakukan akselerasi vaksinasi apabila kabupaten/kota sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Kemenkes,” imbaunya.
Masitah menambahkan pada awal tahun 2022 ditargetkan semua daerah di Kaltim dapat melaksanakan vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun.
Dia mengungkapkan saat ini kabupaten/kota masih melakukan akselerasi pencapaian kriteria cakupan vaksinasi pada lansia diatas 60 persen sambil menunggu kebijakan dari Kemenkes. Apabila cakupan lansia belum mencapai diatas 60 persen, vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun belum bisa dilaksanakan.
“Kami berharap vaksinasi dapat dilakukan pada semua masyarakat agar tercipta herd immunity dan masyarakat tetap disiplin prokes walaupun sudah divaksin karena masih dimungkinkan munculnya varian baru yang dapat menurunkan efektifitas vaksin yang telah diberikan,” kata Masitah.