Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dua siswi SMPN Negeri 3 Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kaltim, terpaksa tidak mengikuti Ujian Nasional (UN) 2013 karena menikah sehingga keduanya tidak lulus SMP pada tahun ini.
"Sebenarnya kami sudah meminta kepada mereka agar tetap mengikuti UN, tetapi mereka tidak mau dengan alasan yang tidak pasti. Kami hanya bisa menyarankan untuk tetap sekolah, keputusannya ada di tangan masing-masing siswi tersebut," ujar Kepala SMPN 3 Kuaro H Murjoko, Selasa.
Menurutnya, seharusnya jumlah siwa peserta UN di sekolah yang dipimpinnya itu sebanyak 42 anak, yakni 18 laki-laki dan 22 perempuan, tetapi karena ada dua yang menikah sehingga peserta UN hanya terdapat 40 anak.
Dia berharap 40 peserta UN di sekolah itu dapat lulus 100 persen, apalagi sebelum menghadapi UN, semua siswa tekun mengikuti bimbingan belajar dan uji coba ujian yang dilakukan selama enam kali, sehingga para siswa sudah matang secara mental dan mampu mengusai pelajaran.
Sementara di MTs Negeri Kuaro, proses UN juga berjalan aman dan lancar. Terdapat 49 peserta UN di madrasah itu yang serius menjawab materi yang diujikan. Ke 49 peserta itu terdiri dari 23 laki-laki dan 26 perempuan.
Menurut Suwito, Kepala MTs Negeri Kuaro, semua materi dan soal UN yang datang ke madrasahnya sampai tepat waktu, yakni 30 menit sebelum ujian berlangsung. Hanya saja dia mengeluhkan lembar jawaban kerja (LJK) yang tidak layak karena terlalu tipis.
Sedangkan di MTs Negeri Semuntai, Kecamatan Long Ikis, jumlah peserta yang mengikuti UN sebanyak 49 peserta, terdiri dari 28 laki-laki dan 21 perempuan.
Untuk pelaksanaan ujian di SMPN 1 Kuaro juga berlangsung aman dan lancar. Di sekolah ini jumlah peserta UN sebanyak 118 orang dan hadir semua, terdiri dari 56 laki-laki dan 62 perempuan. (*)
Dua Siswi SMP Kuaro Samarinda Absen UN
Selasa, 23 April 2013 15:05 WIB