Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 118 koli soal Ujian Nasional tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan, Rabu dini hari.
"Rabu dini hari, sekitar pukul 24.00 WITA, sebanyak 118 koli soal UN untuk wilayah Kaltim, tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim, Musyahrim, kepada wartawan di Polresta Samarida, usai melakukan `teleconference` dengan Kapolda Kaltim, Inspektur Jenderal Anas Yusuf, Rabu dinihari.
Kepastian kedatangan soal itu telah kami terima dari Kementerian Pendidikan yang menyebutkan soal ujian tersebut diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI, dan sebelum ke Bandara Sepinggan, terlebih dahulu singgah di Banjarmasin, menurunkan soal ujian untuk wilayah Kalimantan Selatan, kata dia pula.
Soal UN untuk pelajar SMA/MA/SMK tersebut, lanjut Musyahrim, merupakan soal yang akan diujikan pada Kamis (18/4) dan Jumat (19/4), sementara sisanya akan menyusul.
Kedatangan 118 koli tersebut, berarti hingga Rabu sudah 391 koli soal UN yang diterima, dari 480 koli soal ujian yang dibutuhkan untuk wilayah Kaltim
Setelah tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan, soal UN itu akan segera didistribusikan ke seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.
"Setelah tiba, akan dilakukan pemilahan kemudian pada Rabu pagi sekitar pukul 05.00 WITa mulai didistribusikan ke kabupaten dan kota dan untuk wilayah Utara Kaltim, didistribusikan mulai pukul 10.00 WITa menggunakan pesawat Lion Air dan Sriwijaya," katanya pula.
Dia menyatakan bahwa soal ujian yang tiba malam ini, hanya untuk materi UN pada Kamis dan Jumat, sementara sisanya akan menyusul.
Seluruh Dinas Pendidikan di kabupaten/kota di Kaltim sudah menunggu soal itu, dan dipastikan UN tetap dilaksanakan pada Kamis (18/4), kata Musyahrim.
Pada `teleconference` tersebut, lanjut dia, Polda Kaltim dan TNI setempat akan membantu pendistribusian soal UN dengan menyiapkan 10 truk, sebuah helikopter, dan satu kapal.
"Sifatnya hanya `stanby` dan jika memang dibutuhkan untuk membantu memperlancar distribusi soal, maka truk, heli dan kapal yang disiapkan Polda dan TNI itu akan digunakan," kata Musyahrim lagi. (*)