Penajam (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur melakukan antisipasi bencana hidrometeorologi, antara lain berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, dan pohon tumbang.
"Antisipasi bencana tersebut, diantaranya dengan dikeluarkannya surat imbauan yang ditandatangani Sekretaris Kabupaten PPU hari ini, ditujukan kepada semua camat, lurah, dan kepala desa," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Marjani di Penajam, Jumat.
Surat ini dikeluarkan karena berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalimantan Timur, musim hujan akan datang lebih awal dengan intensitas ringan hingga lebat, termasuk potensi adanya angin kencang.
Bahkan BPBD Kabupaten PPU dan pihak terkait diminta melakukan mitigasi, kemudian memantau kondisi cuaca berdasarkan peringatan dini harian maupun mingguan yang dirilis oleh BMKG Provinsi Kaltim.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Provinsi Kaltim hari ini berlaku hingga dua hari ke depan, bakal terjadi perubahan cuaca setiap beberapa jam untuk empat kecamatan di PPU.
Di Kecamatan Penajam misalnya, pada Minggu (10/10) pukul 08.00 Wita akan terjadi hujan ringan dengan suhu antara 24-31 derajat Celsius, kecepatan angin 10 km per jam, dan kelembaban 65-100 persen.
Di Kecamatan Babulu, pada Minggu (10/10) pukul 02.00 dan 08.00 Wita, diprakirakan terjadi hujan ringan dengan suhu antara 25-30 derajat Celsius, kelembaban antara 75-100 persen.
Di Kecamatan Sepaku diprakirakan terjadi hujan ringan pada Sabtu (9/10), pukul 23.00 Wita, Minggu (10/10), pukul 05.00 dan 08.00 Wita, suhu berkisar 25-31 derajat Celsius, kelembaban antara 70-100 persen.
Di Kecamatan Waru, hujan ringan diprakirakan terjadi pada Minggu (10/10), pukul 02.00 dan 08.00 Wita, suhu berkisar 25-30 derajat Celsius, kecepatan angin 10 km per jam, dan kelembaban antara 75-100 persen.
"Untuk saat ini kami terus waspada, terutama pada sejumlah desa di Kecamatan Babulu, karena beberapa area sawah di Desa Gunung Mulia dan Desa Sumber Sari sudah terendam banjir akibat meluapnya sungai di Babulu," ujarnya.