Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim, Matidup Samosir Pakpahan meminta masyarakat untuk mewaspadai beredarnya narkotika jenis Katinon yang berasal dari tanaman Khat atau Qat (Chatna edullis) mengingat kondisi iklim, cuaca, dan kondisi tanah di Kaltim yang dapat ditumbuhi tanaman apa saja.
Namun Matidup Samosir Pakpahan menjelaskan hingga saat ini belum ditemukan narkotika jenis katinon. Begitu juga dengan tanaman khat yang dibudidayakan atau ditanam oleh masyarakat.
"Kita dapat laporan dari kepolisian hingga kini baru ditemukan narkotika jenis ekstasi dan sabu-sabu. Walau begitu kita tetap waspada," ujarnya.
Pihaknya kini terus berkoordinasi dengan kepolisian di seluruh Kaltim untuk dapat mempelajari dan mengawasi jika ada keberadaan tanaman khat di masyarakat, baik yang ditanam secara besar maupun yang ditanam sekedar di halaman rumah.
Walau tanaman khat ini termasuk tanaman dataran tinggi, namun tidak menutup kemungkinan tanaman ini dapat tumbuh di seluruh Kaltim mengingat kondisi iklim, cuaca dan tanah di Kaltim dapat ditumbuhi tanaman apa saja.
Maridup mengharapkan peran aktif keluarga, orang terdekat dan tokoh masyarakat untuk dapat waspada terhadap anggota keluarga masing-masing dan lingkungan sekitarnya. Sehingga peredaran narkotika dapat dideteksi, dicegah secara cepat.
"Zat yang terkandung di dalam tanaman khat ini lebih berbahaya daripada ekstasi, jadi sering disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk meraih keuntungan," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim, Dr. H. Awang Faroek Ishak mengingatkan bahwa seluruh masyarakat Kaltim untuk waspada dan menghindari penyalahgunaan narkotika dan bahan-bahan adiktif lainnya.
Menurutnya, pihak kepolisian dan instansi terkait memiliki tugas berat untuk dapat menurunkan peringkat ke tiga nasional Provinsi Kaltim dalam peredaran gelap narkotika.
"Bukan prestasi jika berada di urutan ke tiga tersebut. Karena ini berurusan dengan kejahatan dan peredaran narkotika. Kita berharap dapat menghilangkan prestasi ini," ujarnya. (Humas Pemprov Kaltim/yul/adv)
Waspadai Tanaman Khat di Kaltim !
Senin, 11 Februari 2013 6:45 WIB
Zat yang terkandung di dalam tanaman khat ini lebih berbahaya daripada ekstasi, jadi sering disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk meraih keuntungan