Balikpapan (ANTARA) - Gerakan Wanita Mandiri Terampil dan Berdaya (GW Matilda) dicanangkan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Balikpapan (BI) tahun 2021 di enam kelurahan di Balikpapan melalui gerakan bercocok tanam di perkotaan.
“Kami mulai melakukan program ini dari 16 September sampai 4 Desember mendatang,” kata koordinator Program GWM BI Ni Mas Mirnawati, Kamis (16/9).
Program yang tujuan akhirnya adalah kestabilan uang rupiah dan menekan inflasi itu dilaksanakan dalam dua kegiatan, yaitu menanam secara hidroponik dan bertanam ala urban farming atau bercocok tanam di perkotaan dengan memanfaatkan lahan yang terbatas.
Sesuai nama gerakannya, pelaksana program adalah kaum ibu yang akan membuat usaha hidroponik di Kelurahan Damai Bahagia, Karang Rejo, dan Sumber Rejo, sementara urban farming akan dilaksanakan di Kelurahan Muara Rapak, Sungai Nangka, dan Marga Sari.
“Selain program urban farming, ibu–ibu PKK akan diberikan pelatihan pengelolaan keuangan keluarga, hilirisasi produk, dan digital marketing,” lanjut Mirna.
Hilirisasi produk dan digital marketing atau pemasaran secara digital diberikan karena produk yang ditanam seperti cabai, tomat, dan berbagai jenis sayuran, juga akan dipasarkan. Untuk memberi nilai tambah, maka sebagian produk akan diolah menjadi produk jadi.
Karena itu, Mirna menambahkan, melalui program ini Bank Indonesia berharap agar ibu ibu dapat mengaktualisasi diri melalui pelatihan pelatihan yang diberikan serta dapat turut serta dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Balikpapan.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama Ketua Tim Penggerak PKK Balikpapan Ny Nurlena Rahmad Mas’ud menyampaikan bahwa peran perempuan dalam rumah tangga sangat strategis terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan pemenuhan gizi keluarga.
“Jadi ibu-ibu manfaatkanlah kesempatan belajar melalui pelatihan-pelatihan ini, agar bisa lebih lagi nantinya,” kata Ny Nurlena.