Jakarta (ANTARA) - Pelatih peselancar Rio Waida, Tipi Jabrik, mengaku tidak terlalu memikirkan badai yang diperkirakan melanda Jepang dan berharap ombak bisa mendukung penampilan perdana atlet yang turun pada cabang olahraga selancar ombak Olimpiade 2020 Tokyo itu.
"Ada atau tidaknya taifun yang penting ombaknya bagus. Karena, dukungan ombak itu sangat penting bagi Rio Waida untuk tampil maksimal," kata Tipi Jabrik dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Rio Waida dijadwalkan bertanding Minggu di Pantai Tsurigasaki Tokyo.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Arya Subyakto membenarkan kabar ada badai tersebut. Namun menurut dia badai tersebut masih diprakirakan terjadi Senin 26 Juli nanti.
"Untuk besok Minggu diprakirakan belum datang badai taifun. Tapi, kemungkinan Senin," kata Arya.
Sementara itu, soal potensi penampilan I Ketut Agus Aditya Putra, menurut Arya, masih menunggu keputusan Federasi Internasional.
Ketut merupakan alternated athlete yang bisa turun dalam Olimpiade jika peselancar utama berhalangan hadir, cedera, atau mengalami hal lainnya.
"Kami belum bisa bilang sekarang. Yang jelas, Ketut sudah mempersiapkan diri sehingga jika besok harus tampil dia sudah siap," tambah Arya.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu, badai Tropis Nepartak, dengan kecepatan hingga 90 kilometer per jam masih berada sekitar 1.800 kilometer selatan Tokyo.
Namun, badai tersebut diperkirakan tiba di kota tuan rumah Olimpiade, Selasa pekan depan.
Penyelenggara Olimpiade Tokyo telah menjadwalkan ulang event dayung sebagai "tindakan perlindungan," untuk mengantisipasi gangguan yang disebabkan badai tersebut.