Samarinda (ANTARA) - Satgas COVID-19 Kalimantan Timur menyatakan terjadi kenaikan tinggi warga provinsi itu yang positif COVID-19, yakni dengan adanya tambahan sebanyak 1.543 kasus terkonfirmasi positif pada Kamis, sehingga jumlah totalnya sejak pandemi kini naik menjadi 91.659 kasus.
"Penambahan kasus positif terjadi di 10 kabupaten dan kota di Kaltim, dan saat ini seluruh wilayah Kaltim tetap dalam posisi zona merah COVID-19," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak di Samarinda, Kamis malam.
Ia menyebutkan tambahan kasus terkonfirmasi positif terjadi di Berau 142 kasus, Kutai Barat 134 kasus, Kutai Kartanegara 246 kasus, Kutai Timur 146 kasus, Mahakam Ulu 11 kasus, Paser 60 kasus, Penajam Paser Utara 49 kasus, Balikpapan 427 kasus, Bontang 126 kasus dan Samarinda 202 kasus.
"Untuk kasus kesembuhan juga terjadi penambahan sebanyak 544 kasus," katanya.
Ia menjelaskan tambahan kasus sembuh terjadi di Berau 56 kasus, Kutai Barat 7 kasus, Kutai Kartanegara 81 kasus, Kutai Timur 44 kasus, Mahakam Ulu 2 kasus, Paser 29 kasus, Penajam Paser Utara 24 kasus, Balikpapan 115 kasus, Bontang 62 kasus dan Samarinda 124 kasus.
"Kini, akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kaltim sebanyak 91.659 kasus, sedangkan kasus yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 76.406 kasus," katanya.
Ia menambahkan untuk kasus meninggal dunia turut mengalami penambahan sebanyak 49 kasus dengan rincian di Berau 1 kasus, Kutai Barat 1 kasus, Kutai Kartanegara 1 kasus, Kutai Timur 2 kasus, Mahakam Ulu 1 kasus, Paser 2 kasus,Penajam Paser Utara 1 kasus, Balikpapan 27 kasus, Bontang 4 kasus dan Samarinda 9 kasus.
"Jumlah keseluruhan pasien COVID-19 meninggal dunia di Kaltim sebanyak 2.245 orang," katanya.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Provinsi Kaltim hingga Kamis (15/7)i 2021 menyebutkan pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan sebanyak 13.008 orang.
Pasien tersebut tersebar di Balikapapan sebanyak 4.450 orang, Kutai Kartanegara 2.065 orang, Bontang 1.652 orang, Samarinda 1.356 orang dan Kutai Timur 1.118 orang.
Selanjutnya, Kutai Barat 820 orang, Berau 794 orang, Panajam Paser Utara 384 orang, Paser 245 orang dan Mahakam Ulu 124 orang.