Samarinda (ANTARA) - Tingkat penghunian kamar (TPK) pada hotel berbintang di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Mei 2021 mengalami penurunan 0,66 persen ketimbang bulan sebelumnya, sehingga menjadi 46,77 persen.
"Besaran persentase ini menggambarkan bahwa dari seluruh kamar hotel berbintang yang tersedia, rata-rata yang terpakai hanya 46,77 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Anggoro Dwitjahyono di Samarinda, Senin.
Masih rendahnya TPK pada hotel berbintang disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah disebabkan pandemi sehingga warga dari luar daerah masih belum berani bepergian.
Rincian dari klasifikasi TPK dari hotel bintang satu hingga bintang lima sebesar 46,77 persen itu adalah, pada hotel bintang satu di Mei 2021 dengan kamar yang terjual atau terpakai hanya 11,51 persen.
Jumlah ini mengalami kenaikan 4,98 persen ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 6,53 persen, naik 9,05 persen ketimbang Mei 2020 yang tercatat hanya 2,46 persen.
Kemudian hotel bintang dua dengan TPK 53,18 persen, naik 10,56 persen ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 42,62 persen, atau naik 11,18 persen ketimbang bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 42 persen.
Selanjutnya hotel bintang tiga dengan TPK 45,85 persen, turun 3,62 persen ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 45,85 persen, atau naik 20,39 persen ketimbang bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 49,47 persen.
Berikutnya hotel bintang empat dengan TPK 51,08 persen, turun 0,10 persen ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 51,13 persen, atau naik 26,67 persen ketimbang bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 24,41 persen.
"Untuk hotel bintang lima dengan TPK 45,23 persen, naik 4,70 persen ketimbang bulan sebelumnya yang tercatat 40,23 persen, atau naik 34,83 persen ketimbang Mei tahun sebelumnya yang tercatat 10,40 persen," kata Anggoro.
Hunian kamar hotel Kaltim turun jadi 46,77 persen
Senin, 12 Juli 2021 19:44 WIB
Besaran persentase ini menggambarkan bahwa dari seluruh kamar hotel berbintang yang tersedia, rata-rata yang terpakai hanya 46,77 persen,