Samarinda (ANTARA) - Kedatangan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar diharap menjadi mendorong tercapainya target meningkatkan status desa sangat tertinggal dan tertinggal di Kaltim.
Setidaknya mampu mewujudkan tantangan mengentaskan desa berstatus sangat tertinggal yakni dua desa di Kabupaten Kutai Barat dan dua desa di Kabupaten Mahakam Ulu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim M Syirajudin menyebut Gus Menteri sapaan akrab Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengisyaratkan siap kembali ke Kaltim mengunjungi desa sangat tertinggal.
“Saat buka puasa bersama dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kaltim saya sampaikan bahwa kita masih ada “PR” 4 desa sangat tertinggal dengan kondisi infrastruktur dasar masyarakat yang serba terbatas,” sebut M Syirajudin, Senin (3/5).
Mendengar hal tersebut, sambung dia, Gus Menteri merasa tertantang untuk melihat secara langsung desa berstatus sangat tertinggal dimaksud. Menteri ingin mengetahui permasalahan dasar desa tersebut sehingga status IDM nya masih sangat tertinggal.
“Yang jelas sudah saya sampaikan kita tidak bisa samakan dengan desa di Jawa. Akses infrastrukturnya sudah cukup baik. Kalau kita di Kaltim sangat terbatas sehingga menjadi masalah pembangunan desa,”sebutnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data IDM 2020 dari 841 desa masih terdapat 4 desa berstatus sangat tertinggal, 128 desa berstatus tertinggal, 456 berstatus berkembang, 202 berstatus maju, dan 51 desa berstatus mandiri.
4 desa sangat tertinggal dimaksud Kampung Gerunggung, Kecamatan Bongan dan Kampung Sentalar, Kecamatan Nyuatan Kabupaten Kutai Barat, serta Kampung Wana Pariq, Kecamatan Long Hubung dan Kampung Naha Tifab, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu.