Samarinda (ANTARA) - Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur mengapresiasi penggunaan GeNose COVID-19 untuk tes COVID-19 di Bandara APT Pranoto Samarinda, yang telah dimulai per 9 April 2021.
Kepala Dishub Kaltim AFF Sembiring mengatakan berdasarkan pantauan di lapangan ternyata antusias masyarakat cukup tinggi untuk melalukan tes deteksi COVID-19 yang merupakan produk dari Universitas Gadjah Mada ( UGM) Yogyakarta tersebut.
"Kita bersyukur karya terbaik anak negeri lebih diminati. Khususnya di Bandara APT Pranoto Samarinda penerapan GeNose C19 banyak juga yang memanfaatkannya," kata Kadishub Kaltim AFF Sembiring di Samarinda, Rabu.
Sembiring mengakui, GeNose memang menjadi salah satu alat uji tes yang diminati para penumpang yang akan melakoni perjalanan via udara.
Selain karena biaya murah, hasil uji juga lebih cepat diketahui dan lebih mudah digunakan.
"Semoga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar," harap Sembiring.
Koordinator Pelayanan GeNose C19 Klinik Media Farma Bandara APT Pranoto Iwan Rifadin mengatakan, penerapan uji GeNose C19 hingga saat ini meningkat signifikan.
"Alhamdulillah naiknya signifikan. Para penumpang yang berangkat banyak yang mencoba-coba penerapan ini," ucap Iwan Rifadin.
Begitu juga mengenai penggunaan dan manfaat GeNose masyarakat sudah banyak yang paham.
Hanya saja, saat ini memang jika membandingkan mana yang lebih dipilih masyarakat, apakah Swab Antigen atau GeNose. Rata-rata menyesuaikan.
"Kalau masyarakat menengah ke bawah lebih dominan GeNose dan menengah ke atas sebaliknya," sambung Iwan.
Sementara salah satu penumpang, Rusdi warga Mahakam Ulu mengaku lebih senang menggunakan GeNose, karena lebih mudah dan tidak perlu masukkan alat di hidung.
"Biayanya relatif murah, cukup Rp 50 ribu,,makanya saya lebih memilih uji GeNose C19," katanya.