“Kami sudah dan masih terus melakukan pendampingan sektor kepariwisataan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sekitar destinasi wisata,” ujar Kepala BI Kaltim Tutuk SH Cahyono di Samarinda, Sabtu.
Secara umum kegiatan yang telah dilakukan di Derawan dan Maratua adalah pengembangan produk kerajinan di daerah tujuan wisata (DTW), pelatihan pengelolaan homestay, penguatan kelembangaan bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan pelatihan manajemen keuangan.
Pelatihan yang diberikan untuk mewujudkan pelayanan standar internasional sehingga mampu menarik minat wisman, sehingga akhirnya mampu mencapai tujuan utama dari pengembangan pariwisata, yakni untuk menarik wisman lebih banyak.
Dalam pelatihan tersebut, ada beberapa sesi yang dilakukan, yakni sesi 1 berupa workshop tentang langkah-langkah teknis bagi Pokdarwis agar mampu mengembangkan kawasan pariwisata dengan mengacu pada praktik terbaik dari wilayah lain.
Dalam sesi ini, Pokdarwis juga mendapat pembekalan dalam pengelolaan lingkungan, promosi digital, dan penyusunan paket menarik. Pelatihan ini dipandu oleh pelaku profesional dan dari Pusat Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata (P-P2Par) ITB.
Sesi 2 adalah peserta diajarkan teknik menyusun laporan keuangan hingga perencanaan keuangan dalam mengelola pariwisata, pembuatan AD/ART hingga teknis legalitas pembentukan Pokdarwis baru.
Selain itu, lanjut Tutuk, ada pula pelatihan pengembangan produk pariwisata bagi kepala kampung (kades), perangkat kampung, Pokdarwis, pengelola DTW, pengrajin, dan pelaku usaha kuliner.
"Di sesi 3 dilakukan workshop pengembangan produk khas Kepulauan Derawan baik produk kuliner maupun produk kerajinan tangan. Workshop juga meliputi identifikasi bahan baku lokal untuk produk khas Derawan, pengepakan dan pembuatan merek," ujarnya.