Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur segera membangun jalan eks transmigrasi yang menghubungkan Kota Sangatta dengan Rantau Pulung sepanjang 230 km dengan nilai Rp160 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kutai Timur, Rory Taufani, di Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Minggu, mengatakan, proyek jalan senilai Rp160 miliar yang bersumber dari APBD Kutai Timur itu dilakukan dengan sistem tahun jamak (multiyears) 2012-2013, dan segera direalisasikan awal Oktober 2012.
"Perusahaan pemenang tendernya sudah ada, dan sudah diumumkan tinggal pelaksanaan kontraknya. Direncanakan awal bulan Oktober nanti sudah dimulai," kata Rory Taufani.
Hal itu dilakatakan Rory saat ditanya terkait desakan anggota DPRD dan warga Rantau Pulung, yang meminta Pemkab segera merealisasikan pekerjaan jalan yang kian rusak itu.
Rory Taufani mengatakan, tidak ingat nama perusahaan pemenang tendernya, namun yang jelas sudah ada, dan tinggal menunggu proses kontrak, setelah itu dimulai.
Dikatakan Rory, jika jalan tersebut selesai, akan memperlancar dan memudahkan hubungan jalan darat ke ibu kota Sangatta dengan beberapa kecamatan dan desa di wilayah pedalaman, seperti Batu Ampar, Telen dan Muara Wahau serta kecamatan dan desa sekitarnya.
"Jalur darat dari Kota Sangatta ke Muara Bengkal yang biasanya ditempuh hingga delapan jam nantinya hanya sekitar 4 sampai 5 jam dan Busang hanya sekitar 6 jam dari biasanya 9 jam," kata Rory Taufani.
Sebelumnya, anggota Komisi II DPRD Joni mengatakan, meminta Dinas Pekerjaan Umum segera melaksanakan pembangunan jalan Rantau Pulung, mengingat kondisi jalannya semakin rusak.
Menurut Joni, saat reses belum lama ini, para warga di delapan desa di kecamatan Rantau Pulung menanyakan, kapan jalan diperbaiki. Karena jika tidak segera dibenahi, kondisinya akan semakin rusak.
"Akses jalan ini sangat dibutuhkan masyarakat, bukan hanya kepentingan masyarakat Rantau Pulung, tapi juga dari kecamatan lain seperti Batu Ampar, Wahau, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan lainnya," kata Joni, politisi PPP Kutai Timur. (*)