Balikpapan (ANTARA) - Produksi minyak dan gas Kalimantan dan Sulawesi hingga November 2020 mencapai 82.711 barel per hari, melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 78.947 barel minyak per hari.
“Produksi migas Kalimantan dan Sulawesi menyumbang 12 persen dari produksi migas nasional,” kata Humas Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Kalsul Sebastian Julius di Balikpapan, Kamis
Begitu pula dengan gas, target 1.597 million metric standard cubic feet per day (mmscfd/juta meter standar kaki kubik per hari) terlampaui. Produksi gas harian Kalimantan dan Sulawesi saat ini adalah 1.702 mmscfd atau 31 persen dari produksi gas nasional.
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) memberikan andil 29.191 barel per hari atau 47 persen untuk minyak, dan 560 mmscfd atau 48 persen untuk gas.
Sebanyak 53 dan 52 persen lainnya disumbang oleh Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Pertamina Hulu Sanga-sanga (PHSS), Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 5, Eni Muara Bakau, Mubadala, Chevron Makassar, Chevron Rapak, Eni East Sepinggan, juga Perusda Benuo Taka dari Penajam Paser Utara.
“Dengan kondisi cadangan yang secara alamiah semakin menurun, mempertahankan tingkat produksi itu benar-benar perjuangan yang luar biasa,” terang Sebastian.
Pada gas produksi PHM, misalnya, pada periode 2019 angka lifting mencapai 657 mmscfd per hari. Tingkat penurunan alamiah sekira 14,7 persen hingga pada 2020 ini produksinya sampai pada angka 560 mmscfd.
Untuk menahan laju penurunan itu, para kontraktor migas terus melakukan upaya penambahan sumur pengembangan, perawatan sumur-sumur yang sudah ada, mengaktifkan sumur-sumur tua yang diperhitungkan masih potensial, dan terus melakukan eksplorasi.
“Tahun 2020 ini ada rencana pengeboran 13 sumur eksplorasi dan berhasil dikerjakan 6 sumur,” jelas Sebastian.
Termasuk juga 2 operasi seismik sebagai upaya awal untuk memastikan lokasi cadangan hidrokarbon di bawah tanah.