Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim akan menggelar Simposium Pendidikan dengan tema "Indonesia Menulis" untuk wilayah Kalimantan pada September 2012, di antara tujuannya agar para guru dapat membuat tulisan ilmiah.
Simposium tentang Indonesia Menulis ini rencananya akan dibuka Bapak Gubernur Kaltim Awang Fasroek Ishak sekitar minggu terakhir September 2012, ujar Kepala Bidang Pembinaan SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kalimantan Timur (Kaltim) Asli Nuryadin di Samarinda, Senin.
Menurutnya, simposium sejenis di Indonesia bagian barat sudah dilakukan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa), sehingga dalam kegiatan serupa untuk wilayah Kalimantan yang akan digelar di Samarinda, Kaltim, tersebut dilakukan kerjasama dengan Unesa.
Pembicara yang diundang untuk acara tersebut antara lain Dahlan Iskan. Pilihan sebagai pembicara yang dijatuhkan kepada Menteri BUMN itu karena meski Dahlan Iskan sangat sibuk sebagai pejabat negara, namun masih menyempatkan diri untuk menulis sehingga ribuan bahkan jutaan orang menikmati karya tulisnya.
Dia berharap agar Dahlan Iskan bersedia menjadi pembicara dalam forum tersebut, sehingga sekitar 300 guru di Kalimantan yang diundang dalam acara tersebut dapat termotivasi untuk menulis dan menuangkan karya ilmiah mereka.
Menurutnya, menulis itu mudah, sepanjang yang bersangkutan memiliki kemauan dan dilakukan berulang-ulang. Seperti pepatah yang menyebutkan 'ala bisa karena biasa'.
Apalagi, lanjut dia, karya tulis oleh guru dapat menambah kredit poin untuk meningkatkan jenjang kepangkatannya, sehingga dia berharap agar para guru di Kaltim dapat meluangkan waktunya untuk menulis.
Selain Dahlan Iskan, pembicara dalam acara tersebut juga Rektor Unesa. Pembicara dari Unesa ini juga akan memberikan pelatihan bagi guru tentang cara mencari berbagai informasi melalui internet dan membuat website.
Dia juga menyadari bahwa masih banyak guru di Kaltim yang belum akrab dengan internet, padahal manfaat internet sangat besar untuk menambah wawasan bagi guru agar dapat menularkan pengalamannya kepada anak didik masing-masing.
Selain itu, komunikasi melalui internet juga lebih cepat dan murah. Misalnya mengirim surat tidak lagi harus menggunakan kertas, namun cukup melalui email baik surat elektronik yang sudah diformat dalam bentu PDF atau yang belum.
"Sayangnya masih ada kepala sekolah di Kaltim yang belum memiliki alamat email. Jangankan di kawasan perbetasan dan daerah terpencil, kepala sekola di Samarinda saja masih ada yang belum kenal email. Kondisi ini harus diretas pelan-pelan," ujar Asli lagi. (*)
Kaltim Akan Gelar Simposium Indonesia Menulis
Senin, 27 Agustus 2012 16:38 WIB