Bontang (ANTARA News Kaltim) - Kantor Cabang Jamsostek Kota Bontang Kalimantan Timur membidik pekerja sosial sebagai bagian pekerja sektor informal untuk memperluas kepesertaan, menjelang pemberlakuan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
"BPJS Ketenagaankerjaan terhitung 1 Juli 2015 akan resmi diberlakukan, untuk itu sedang dilakukan `mapping` memperluas kepesertaan pekerja sektor informal yang salah satunya adalah pekerja sosial yang ada di Kota Bontang," kata Kepala Bidang Pemasaran Jamsostek Bontang, Suparno, di Bontang, Kamis.
Sebagai langkah `mapping`, Suparno melakukan lobi ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Bontang.
"Saat ini Kabupaten Purwakarta telah memberikan Asuransi Jaminan Kematian (JKM) plus Asuransi Jaminan Kesehatan bagi 8.000 pekerja sosial seperti Ketua RT, Kepala Desa, Badan Musyawarah Desa, Ketua RT dan RW, ibu-ibu pengurus PKK, paraji (dukun beranak), hingga alim ulama," ujar Suparno.
Dalam upaya sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan dalam waktu dekat Jamsostek Bontang yang membawahi wilayah kerja untuk Bontang dan Kutai Timur akan menggelar gathering dengan mengundang awak media di kedua wilayah.
"Besaran premi adalah 1,3 persen dari nilai UMR Bontang 2012 yakni Rp1.298.000 dengan rincian 1 persen untuk jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan 0,3 persen untuk JKM," kata Suparno.
Jamsostek Cabang Bontang saat ini melayani 648 perusahaan yang aktif dengan total 44 ribu peserta.
"Tahun ini Jamsostek menargetkan Rp145 miliar, sementara total realisasi target tahun lalu Rp120 miliar, dengan jumlah klaim yang telah dicairkan senilai Rp41 miliar," ungkapnya. (*)