Nunukan (ANTARA News KAltim) - Bupati Nunukan Basri menilai bahwa peningkatan kualitas pengusaha kecil dan koperasi di kawasan perbatasan Kaltim dengan Malaysia timur itu penting, khususnya pada bidang kegiatan ekspor-impor.
"Jadi saya sangat berharap agar pelatihan untuk bidang ekspor-impor ini benar-benar dimanfaatkan bukan sekedar seremoni belaka, yakni agar mereka bisa mendapatkan nilai tambah lebih besar dari kegiatan perdagangan dengan pihak Malaysia," ujar Bupati Nunukan Basri di Nunukan, Selasa.
Kabupaten Nunukan adalah daerah yang berbatasan langsung baik darat maupun laut dengan Tawau, Sabah, Malaysia bagian timur.
Selama ini, sudah terjalin kerja sama melalui sistem perdagangan tradisional sejak puluhan tahun silam. Warga dari Indonesia biasanya membawa dan menjual hasil pertanian mereka ke Tawau.
Kembali ke Indonesia mereka membawa berbagai barang yang kualitasnya dianggap lebih baik ketimbang produk dalam negeri, antara lain makanan kemasan (kaleng), sepatu dan pakaian.
Namun, kenyataannya, para pengusaha kecil dan koperasi dari Nunukan belum mendapatkan nilai tambah dari perdagangan tradisional itu karena diperkirakan mereka kurang memahami tentang peraturan serta pola kerja sama yang saling menguntungkan dalam kegiatan ekspor-impor.
"Pelatihan ini harus benar-benar bermanfaat positif," katanya sebelum membuka Pelatihan Ekspor Import Indonesia yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur di Hotel Marvell Nunukan.
"Saya berharap pelatihan ini tidak sampai disini saja. Sekadar seremoni, tetapi perlu ada tindakan nyata dari apa yang diperoleh selama pelatihan," pinta Basri.
Pelatihan ekspor impor semacam ini sangat baik, katanya menambahkan karena berhubungan dengan perekonomian masyarakat.
"Khususnya agar bisa memahami proses dan persyaratan yang dibutuhkan yang berkaitan dengan ekspor-impor ini," ujar dia.
Kabupaten Nunukan dianggap sangat membutuhkan pengusaha yang benar-benar memahami mekanisme dan prosedur yang harus disiapkan.
Kepada peserta pelatihan yang berasal Kantor Dagang dan Industri (Kadin) Nunukan, koperasi, pengusaha dan pedagang kecil di daerah itu, Basri meminta supaya mengikuti seluruh kegiatan pelatihan ini agar suatu saat dapat memajukan diri sendiri dan masyarakat umumnya.
"Pada era yang semakin maju ini, jika tidak mempersiapkan diri dengan baik mulai dari sekarang maka akan menjadi penonton di negeri sendiri. Ini khusus saya sampaikan kepada pengusaha, koperasi dan UKM," kata bupati.
Acara pelatihan yang diselenggarakan 26-28 Juni 2012 atas kerjasama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Impor Indonesia Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI dibuka secara resmi oleh Bupati Nunukan, sekitar 11.22 Wita. (*)