Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Sekretaris Komisi I DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Syaparudin, menyatakan perlindungan terhadap petani di daerah itu sangat rendah.
"Nasib petani di Kaltim sangat memprihatinkan sebab lahan yang selama ini mereka jadikan sebagai sumber penghidupan banyak tergerus oleh aktivitas tambang batu bara. Kondisi ini terjadi akibat lemahnya perlindungan terhadap kaun petani," ungkap Syaparudin, dihubungi dari Samarinda, Rabu.
Hilangnya lahan pertanian di desa Mulawarman, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, akibat eksploitasi sebuah perusahaan tambang batu bara yang mengantongi izin perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) menjadi contoh lemahnya perlindungan terhadap para petani di Kaltim.
Dikatakan, dari 700 hektare lahan pertanian yang dimiliki transmigrasi swakarsa mandiri (TSM) secara bertahap sejak 1981 sampai 1982 itu, kini tersisa 34 hektare dan kawasan pemukiman yang saat ini dihuni warga hanya tersisa 70 hektare.
"Gubernur Kaltim seharusnya berani bersikap untuk memberikan proteksi kepada petani. Pengambilalihan lahan pertanian oleh perusahaan tambang batu bara yang mengantongi izin PKP2B itu harus dipaparkan ke pemerintah pusat agar mereka tahu kondisi yang sebenarnya terjadi di Kaltim terkait kian tergerusnya lahan pertanian di daerah ini," kata politikus asal PPP itu.
"Jadi, komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim yang bertekad menjadikan daerah ini sebagai lumbung pangan harus diaktualisaskan dengan membela nasib para petani dan bukan sekedar slogan dan semua pihak harus mendukung program tersebut," ungkap Syaparudin.
Penyerobotan lahan pertanian oleh aktivitas tambang batu bara lanjut Syaparudin juga disampaikan kelompok Tani Lgiun veteran di Kecamatan Muara badak, Kutai Kartanegara.
"Hari ini (Rabu) kelompok tani dari Legiun Veteran jga mengadukan penyerobotan lahan pertanian mereka leh sebuah perusahaan tambang batu bara yang juga mengantongi izin PKP2B. Jadi, sudah saatnya Gubernur Kaltim harus mengambl sikap tegas agar masalalah kian menyusutnya lahan pertanian tidak terjadi lagi," kata Syaparudin.(*)
DPRD Kaltim : Perlindungan Terhadap Petani Sangat Rendah
Rabu, 9 Mei 2012 18:15 WIB