Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Petani rumput laut di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur mengeluhkan harga rumput laut yang semakin menurun sehingga banyak yang beralih profesi sebagai nelayan.
"Penurunan harga rumput tersebut disebabkan oleh permainan tengkulak, yang selalu `menyetir` harga setiap panen, karena petani sangat buta dengan harga rumput laut di pasaran/pabrikan," kata Jumadi, petani rumput laut Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, Minggu.
Pada awal budidaya rumput laut di Kabupaten Nunukan tahun 2007, harga menembus Rp12.000 per kilogram dalam keadaan kering. Namun saat ini harganya turun drastis menjadi Rp6.700 per kilogram kering.
Jumadi menambahkan, biaya operasional yang dibutuhkan sekali tanam rumput laut sangat tinggi. Selain biaya BBM, petani rumput laut juga harus mengeluarkan biaya kerja sebesar Rp5.000 sebagai upah kerja yang mengikat bibit pada tali.
Harga rumput laut bisa stabil seperti pada awal dikenalnya rumput laut di Kabupaten Nunukan, apabila pemerintah daerah menarik investor membangun pabrik di Kabupaten Nunukan. Investor ini diharapkan menjadi dewa penolong bagi petani rumput laut di Kabupaten Nunukan yang saat ini sudah terjepit.
Jumadi mengatakan, sesuai hasil penelitian beberapa perguruan tinggi (PT) dan lembaga lainnya yang pernah melakukan penelitian dikatakan kualitas rumput laut Kabupaten Nunukan sangat baik dibandingkan dengan produski rumput laut daerah lain di Indonesia.
Dari hasil penelitian itu, katanya, beberapa penguasaha lokal di Indonesia maupun dari luar negeri pernah berkunjung ke Kabupaten Nunukan, namun belum ada yang menanamkan modalnya untuk petani rumput laut.
Akibat semakin merosotnya harga rumput laut, kata Jumadi, banyak petani rumput laut yang beralih menjadi nelayan penangkap ikan, sebab budidaya rumput laut semakin tidak menjanjikan kelangsungan ekonomi keluarganya.
Namun, ada pula petani rumput laut yang tetap bekerja sambil menjalani profesi sebagai nelayan penangkap ikan.
Seperti Masita yang mengaku meskipun harga rumput laut menurun, tetapi profesi itu tidak ditinggalkannya. Walaupun, dia juga harus mengerjakan profesi lain sebagai nelayan penangkap ikan untuk mencari penghasilan lain bagi keluarganya. (*)
Petani Rumput Laut Keluhkan Turunnya Harga
Minggu, 29 April 2012 14:36 WIB