Jakarta (ANTARA) - Gelandang Chelsea Mateo Kovacic mengatakan manajer klubnya Frank Lampard merupakan sosok yang berada di balik berakhirnya puasa gol dia selama lebih dari 1.000 hari.
"Ia bergurau mengenai hal itu sebelumnya, namun saya juga berpikir bahwa ia serius, karena ia tahu bahwa saya semestinya mencetak lebih banyak gol," kata Kovacic seperti dilansir laman resmi Chelsea.
"Ia mempersiapkan saya untuk datang lebih telat di kotak penalti agar dapat mencetak lebih banyak gol, dan itu merupakan konsekuensi latihan keras dan persiapan diri saya," tambahnya.
Kovacic mengakhiri puasa golnya saat ia membobol gawang Valencia di Liga Champions dua pekan silam. Ia kemudian mengemas gol ke gawang Everton di Liga Inggris pada akhir pekan.
Saat masih bermain, Lampard merupakan sosok yang kerap tiba tepat waktu di kotak penalti untuk mengemas gol. Ia merupakan pemain dengan catatan gol terbanyak untuk Chelsea.
"Menurut saya, saya lebih kuat secara mental pada musim ini. Pada musim lalu saya tidak terlalu terobsesi untuk mencetak gol, karena orang-orang selalu bertanya kapan saya akan mencetak gol," kata mantan pemain Real Madrid itu.
Pada kesempatan itu, Kovacic juga menerangkan tentang selebrasi golnya yang bergaya seperti badut. Gaya yang umum dikenal sebagai "cocking a snook" itu menarik perhatian banyak pihak yang penasaran dengan siapa yang menjadi tujuan gaya tersebut.
"Sebenarnya itu untuk keponakan-keponakan saya. Saya memiliki dua keponakan, salah satunya terkena Down Syndrome, dan mereka sering melakukannya (gestur itu) dengan saya. Saya sangat mencintai dia dan selebrasi itu untuk mereka," ucap Kovacic.
"Merupakan hal yang indah saat Anda mencetak gol dan Anda dapat merayakan dengan keluarga. Mereka telah menunggu sekian lama, namun sekarang saya berharap dapat melanjutkannya," pungkas pemain Kroasia tersebut.
Kovacic berharap dapat terus mencetak gol saat melawan Lille di ajang Liga Champions pada Rabu dini hari WIB, ketika The Blues ingin mengamankan tiket ke fase gugur dengan menghadapi lawan yang telah tersingkir.