Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Di depan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Mantan Menteri Pertanian, Ketua Dewan Pembina Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Bungaran Saragih minta luasan lahan untuk habitat restorasi orangutan ditambah.
Saat ini BOS melalui PT Rehabilitasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI) menguasai HPH (hak pengusahaan hutan) seluas 86.000 hektare di Kutai Timur. Kawasan itu bukan untuk ditebang kayunya, namun sesuai namanya, justru direhabilitasi dan digunakan untuk pelepasliaran orangutan.
"Berbatasan dengan hutan Kehje Sewen tempat kami melepasliarkan orangutan, ada lagi hutan seluas 36.000 hektare yang kondisinya cukup baik yang kami harap bisa turut dimasukkan ke dalam hutan rehabilitasi," kata Saragih, awal pekan ini di Samboja Lestari, fasilitas milik BOS untuk memelihara dan mendidik orangutan agar kembali bisa hidup mandiri dan liar di alam bebas.
Selain Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, pada kesempatan itu hadir Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari.
Menteri Kehutanan menegaskan bahwa perluasan tersebut tinggal diurus oleh BOS segala sesuatunya. Diketahui lahan tersebut bekas milik HPH PT Narkata Rimba yang melakukan tebang pilih Indonesia dengan disiplin.
Niat BOS untuk menambah kawasan habitat orangutan tersebut disambut hangat Pemprov Kaltim. "Saya siap untuk memberikan rekomendasi," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Sejalan dengan itu, Pemprov Kaltim bersama Pemkab Kutai Timur tengah memperjuangkan menjadi kawasan lindung Hutan Adat Wehea, juga di Kutai Timur.
Sampai kini permohonan agar lahan HPH bekas PT Gruti itu belum disetujui Kementerian Kehutanan, padahal kawasan itu sudah mendapat pengakuan sebagai kawasan lindung baik secara nasional maupun internasional.
"Hingga kini perlindungan terhadap kawasan Hutan Wehea hanya berbekal Surat Bupati Kutim dan Lembaga Adat Dayak Wehea. Saya kira kalau diperkuat dengan keputusan Menteri Kehutanan jauh lebih baik dan itu menjadi harapan warga setempat," kata Awang Faroek.
Awal pekan ini BOS melepasliarkan 3 ekor orangutan yang diberi nama Casey, Lesan, dan Mail ke Kehje Sewen setelah mendidik mereka selama 4 tahun di Samboja Lestari.
Ketiga orangutan dikirim dengan menggunakan helikopter ke Kehje Sewen, satu jam penerbangan dari Samboja Lestari. Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya, dan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengangkat sendiri kandang-kandang ketiga orangutan dari tepi lapangan sampai ke dalam helikopter TNI AU yang akan membawa spesies tersebut ke habitatnya. (*)