Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Relokasi atau pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) dari kawasan Citra Niaga Selatan ke tempat baru di GOR Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, tidak akan dipungut biaya.
"Pemerintah Kota Samarinda tidak akan menarik biaya untuk relokasi PKL dari kawasan Citra Niaga ke area GOR Segiri. Kebijakan itu dilakukan karena pembangunan kios ini murni sumbangan pihak sponsor dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) tanpa menggunakan dana APBD. Jadi, pemerintah berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dalam upaya menata pedagang di Samarinda," tutur Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail, pada pengundian petak kios bagi relokasi PKL di halaman Kantor UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga Gor Segiri Samarinda, Kamis.
Walaupun tidak dikenakan biaya relokasi, namun para pedagang yang menempati kios tersebut tetap dikenakan biaya retribusi pada setiap bulannya.
"Retribusi ini sebagai upaya mendukung sarana kebersihan, keamanan serta listrik dan air. Sesuai ketentuan, bagi pedagang HP dan elektronik akan dikenakan biaya retribusi Rp125 ribu dan pedagang kuliner Rp175 ribu per bulan. Dana itu akan langsung disetorkan ke pihak UPTD Gor segiri," kata Nusyirwan Ismail.
Pihak Bank Kaltim selaku pembina PKL kuliner, ujar dia, juga segera membangun kios yang ukurannya lebih besar dibanding kios khusus bagi pedagang HP dan elektronik.
"Bagi para pedagang Kuliner kami memastikan dalam waktu 10 hari ke depan pihak Bank Kaltim juga akan segera membangun kios yang ukurannya lebih besar. Relokasi itu akan dilakukan bersama-sama dengan pedagang telepon genggam dan elektronik," ungkap Nusyirwan Ismail.
Bank Kaltim merupakan salah satu pihak yang memberikan bantuan bagi para PKL khususnya pedagang makanan yang sekaligus bertujuan mendukung penataan pelaku usaha kecil yang berada di Kota Samarinda.
"Dibangunnya kios ini tidak terlepas adanya kebersamaan antara pemerintah, DPRD, pihak swasta dan masyarakat untuk mengangkat menata dan memberi ruang kepada masyarakat yang akan berjualan. Saya juga meminta kepada para pedagang agar menghormati pihak sponsor dengan tidak mengubah logo perusahaan sebagai penghargaan bagi peran mereka (sponsor) yang telah membantu pemerintah dalam menata dan membina PKL," katanya.
"Kami mengimbau para pedagang agar dapat menjaga kebersamaan dan menciptakan ketertiban selama berlangsungnya kegiatan jual beli nanti sebab kawasan ini juga merupakan salah satu pusat kegiatan masyarakat khususnya olahraga," ungkap Nusyirwan Ismail. (*)
Relokasi PKL di Samarinda Tidak Dipungut Biaya
Kamis, 23 Februari 2012 20:29 WIB